• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

Noe Letto Hadiri Munajat di Ponpes Al-Ghozali Malang

Noe Letto Hadiri Munajat di Ponpes Al-Ghozali Malang
Sabrang MDP atau Noe Letto saat Haul dan Munajat Jalanan di Pondok Pesantren Al Ghozali Malang. (20/11) (Foto: Istimewa)
Sabrang MDP atau Noe Letto saat Haul dan Munajat Jalanan di Pondok Pesantren Al Ghozali Malang. (20/11) (Foto: Istimewa)

Malang, NU Online Jatim

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ghozali menggelas ‘Haul dan Munajat Jalanan’ bersama komunitas jalanan, Sabtu (20/11/2021). Kegiatan ini didukung Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor hingga Banser Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

 

Pengasuh Ponpes Al Ghozali, Agus  Rojib Izzil Muttaqin mengatakan, maksud dan tujuan 'Munajat Jalanan' ini yaitu mendoakan sesama yang sudang meninggal dunia. Serta sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

 

Selain itu, supaya komunitas jalanan tidak merasa sungkan dengan para pengurus atau bahkan santri-santri di pondok pesantren. Menurutnya, sampai saat ini belum banyak majelis-majelis yang mewadahi anak jalanan, serta cenderung belum diperhatikan.

 

"Kami belajar berbenah, nuansa yang dibangun adalah ngaji dengan nuansa ramah, bahagia dan jenaka," kata pria yang akrab disapa Gus Taqin tersebut.

 

Ia mengungkapkan, komunitas jalanan yang dimaksud yaitu komunitas gubuk omah sawah, iqro' squad, republik gubuk, vespa Malang Raya, punk, OI Malang, Aremaiyah dan lainnya.

 

Hadir dalam acara tersebut, Sabrang MDP atau Noe Letto, Agus Abdulloh Murtadho alias Gus Buyung, dan pengurus PIQ Singosari sebagai narasumbernya. 

 

Rangkaian acara dan lantunan ayat suci Al-Quran dibawakan begitu khusuk, dimulai dengan pembacaan khatmil Qur’an. Sore hari dilanjutkan dengan Maulid Diba bersama grup gamelan manah aji.  Acara dibuka dengan tari sufi hingga tari topeng. Setelah itu dilanjutkan dengan sarasehan oleh Noe Letto. 

 

Kemudian, Noe Letto melantunkan lagu ‘Ruang Rindu’ dengan gaya dan suaranya yang khas. Dilanjutkan dengan memberikan wejangan (pesan, red)  kepada para jamaah.

 

Pesan yang disampaikan Noe Letto salah satunya tentang sikap atau teladan sisi sunnah Nabi Muhammad SAW melalui hal-hal kecil yang sering ditemui. Salah satunya dengan berdoa. Sebab tubuh ini punya hak untuk berdoa. 

 

 

"Kebahagiaan kali ini tercipta dari kebersamaan kita berkumpul di sini di munajat jalanan. Di sinilah muncul keikhlasan teman-teman semua berkumpul di sini," ungkapnya.


Editor:

Malang Raya Terbaru