• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Malang Raya

NU Kota Blitar Kehilangan, KH Achfas Zen Wafat

NU Kota Blitar Kehilangan, KH Achfas Zen Wafat
Musytasyar PCNU Kota Blitar, KH Achfas Zen. (Foto: NOJ/Abd Umar)
Musytasyar PCNU Kota Blitar, KH Achfas Zen. (Foto: NOJ/Abd Umar)

Blitar, NU Online Jatim

Inna lilllahi wainna ilaihi raji’un, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar, KH Achfas Zen wafat Rabu (23/9/2020) pagi.

 

Almarhum wafat pada usia 77 tahun dengan meninggalkan 6 anak dan 10 cucu. Kepergian Kiai Achfas selaku Pengasuh Pondok Pesantren Putri Bustanul Muta’allimat yang merupakan pesantren tua di kota Blitar adalah duka mendalam. Rasa kehilangan benar-benar dirasakan NU Kota Blitar, Nahdliyin, dan masyarakat pada umumnya.

 

Keponakan KH Achfas Zen yang juga Pengurus Pondok Pesantren Putri Bustanul Muta’allimat, KH Abdul Majid menjelaskan bahwa almarhum hanya sekolah formal di Pergunu. Lokasinya di jalan Semeru Kepanjenkidul yang saat ini menjadi SDI Kota Blitar.

 

“Beliau pernah mondok di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan dan juga tekun berorganisasi,” terangnya.

 

Almarhum tercatat pernah diamanahi sebagai Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama  (IPNU) tahun 70-an. Demikian pula sebagai Sekretaris PCNU Kabupaten serta Kota Blitar. Sekretaris Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten dan Kota Blitar, Ketua Takmir Masjid Agung Kota Blitar, serta Ketua Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Blitar dan kegiatan lain.

 

“Karena memang almarhum hobinya organisasi hingga menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan atau PPP selama 19 tahun,” jelasnya.

 

KH Achfas Zen adalah anak ke-2 dari 5 bersaudara yang  lahir tahun 1943. Merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Mutaallimat ke-2, menggantikan sang ayah, KH Zainuddin. KH Achfas Zen pernah menjadi Hansip tahun 1964 di Gunung Kelud, hingga 2 tahun kemudian ada lahar.

 

“Orangnya tegas, prosedural, taat aturan, istikamah, dan suka berorganisasi,” ungkap ayah dua anak tersebut.

 

Sementara itu, Wali Kota Blitar, H Santoso saat diminta memberikan sambutan sebelum keberangkatan almarhum mengemukakan rasa kehilangan.

 

“Saya atas nama pribadi maupun Pemerintah Kota Blitar turut belasungkawa. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan keimanan dan keikhlasan, mudah-mudahan almarhum diberikan husnul khatimah,” tuturnya.

 

Wali Kota Blitar menjelaskan adanya tiga amalan yang pahalanya senantiasa mengalir meski sudah wafat.Dan hal itu adalah melekat pada sosok almarhum.

 

“KH Achfas Zen merupakan sosok yang mampu melakukan konfigurasi antara kiai, politisi, dan pejuang agama dan itu dibuktikan dengan keaktifan sebagai anggota DPRD kota Blitar dari  fraksi PPP,” pungkas Santoso.

 

Kontributor: Abd Umar

Editor: Syaifullah


Editor:

Malang Raya Terbaru