Malang, NU Online Jatim
Nahdlatul Ulama Medical Student Association (NUMSA) menggelar Madrasah Penerimaan Anggota (MPA) secara daring melalui Zoom Meeting pada Ahad (26/03/2023). Giat itu sebagai upaya kaderisasi guna melahirkan dan menumbuhkan lebih banyak Dokter NU yang unggul di masa mendatang.
Ketua umum NUMSA, Ahmad An'im Fatahna menyebutkan bahwa kegiatan ini bersifat berkesinambungan, bertujuan untuk mengembangkan wawasan bagi anggota dan pengurus NUMSA utamanya dalam berorganisasi. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita dari alasan terbentuknya organisasi NUMSA.
"Ini sebagai langkah awal menyiapkan kader sebagai praktisi klinis, akademis, manajerial, dan lain sebagainya," jelasnya.
NUMSA sendiri merupakan wadah kader muda dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU). Sebagai organisasi yang baru dibentuk saat Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2020, lanjut An'im, NUMSA masih harus berjuang agar lebih luas dapat menjangkau kader calon dokter NU di seluruh Indonesia.
"MPA ini adalah upaya strategis yang dapat dilakukan saat ini untuk merancang roadmap kepengurusan wilayah secara menyeluruh dan terstruktur," lanjut mahasiswa lulusan kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut.
Diketahui, kegiatan bertajuk "Menguatkan Mahasiswa Kedokteran Nahdliyin dalam Menghadapi Abad Kedua Nahdlatul Ulama" ini menghadirkan beberapa pemateri. Mereka merupakan pakar di bidangnya serta relevan dengan dunia kedokteran dan keislaman.
Di antaranya adalah Ketua Umum Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), dr Muhammad S Niam yang memberikan materi ‘Perspektif Ulama NU dalam Dunia Kedokteran’, Ketua 2 PDNU, dr Citra Fitri Agustina yang menjelaskan tentang ‘Sejarah Kedokteran Islam dan Pengobatan Dunia’.
Selanjutnya, pemateri ketiga dihadirkan dari Ketua PDNU Kabupaten Jember, dr Ulfa Elfiah yang menjelaskan tentang Cendikiawan Islam dalam Dunia Kedokteran’. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan talkshow bersama para kader dokter muda NU.
An'im menjelaskan, kegiatan ini diharapkan mampu mempersiapkan kader dokter NU yang militan serta memiliki cinta dan semangat berkhidmat untuk umat.
"Dan menjadikan NU sebagai wadah utama berkhidmat, menjadi pasukan yang memperjuangkan kebangkitan NU di abad kedua," pungkasnya.