Malang, NU Online Jatim
Wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hingga kini masih menuai banyak pro-kontra. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum bisa memastikan sikap soal hajat pesta demokrasi 5 tahunan tersebut karena belum didiskusikan secara khusus.
Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Tsaquf mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan berada pada posisi mana tentang wacana penundaan Pemilu 2024 mendatang.
"Kita belum (memutuskan setuju atau tidak), kita diskusikan dulu," kata Gus Yahya disela-sela menghadiri Haul ke-5 KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Ahad (27/03/2022).
Kiai yang pernah menjadi juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini mengaku saat ini memilih besikap netral. Karena sudah dibicarakan oleh kalangan yang berwenang.
"Kita tunggu, kalau NU diajak bicara, ya kita petakan assesment," beber kiai Penggagas Bait ar-Rahmah li ad-Da’wa al-Islamiyah Rahmatan li al-'Alamin, California, Amerika Serikat itu.
Gus Yahya menambahkan, alasan realistis dan logis dalam mensikapi permasalah ini perlu dijunjung. Karena membutuhkan diskusi terlebih dahulu untuk jalan keluar terkait Pemilu 2024.
"Kita harus berdiskusi lebih dalam soal ini," tutupnya.
Sebelumnya, beberapa petinggi partai politik mengusulkan penundaan Pemilu 2024 karena sebaiknya negara fokus pada pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.