Alat Berat Tangani Pondok Pesantren di Trenggalek yang Nyaris Ambrol
Rabu, 9 November 2022 | 14:00 WIB
Madchan Jazuli
Kontributor
Trenggalek, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Tarbiyatus Sholihin, Trenggalek terdampak banjir dengan dua sekolah formal pondasinya menggantung. Alat berat untuk mengurai bebatuan sempat beroperasi, namun terpaksa berhenti karena kemarin turun hujan.
"Insyaallah pengerjaan diteruskan lagi hari ini. Mudah-mudahan tidak hujan, agar kerja operator maksimal," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatus Sholihin, Kiai Sholihin Muthohir saat dikonfirmasi, Rabu (09/11/2022).
Sehingga, menurut Kiai Sholihin pondasi yang menganga di bawah bangunan SMP Islam Tarbiyatus Sholihin dan SMK Ki Hajar Dewantara masih mengkhawatirkan. Sebab belum banyak yang bisa dilakukan selain menunggu tindakan dengan alat berat excavator.
"Masih belum ada perubahan, karena kemarin setelah alat berat turun ke sungai bekerja beberapa menit hujan mulai turun. Karena operator takut akan banjir datang, maka segera saja alat berat dinaikkan," bebernya.
Alumnus Pondok Pesantren Hidayatut Thulab Kamulan Trenggalek ini mengaku, agenda pengerjaanya adalah mengalihkan arus sungai dari bawah bangunan ke semua jalur atau jalur lurus.
Selanjutnya, setelah itu dipasang bronjong yang pengisiannya dilakukan oleh swadaya masyarakat. Kiai Sholihin menambahkan tindakan tersebut masih dalam tahap awal untuk mengantisipasi hal yang lebih parah.
"Ini sifatnya baru pertolongan pertama dan masih akan ada lanjutannya. Namun menunggu keterangan dari pihak pemerintah," terangnya.
Sementara, dari keteranga resmi Pemkab Trenggalek ada sebanyak 2 alat berat yang sudah sampai di Munjungan dari Walikota Surabaya. Sementara alat berat susulan akan datang dari Kementerian Sosial.
Hal yang dilakukan Pemkab Trenggalek adalah merekayasa jalur sungai. Yaitu di sisi sebelah barat akan digeser ke sebelah timur, serta penguatan struktur menggunakan bronjong. Kemudian tidak langsung menghadap ke struktur, namun untuk membentengi sungai serta akan menormalisasi sungai.
"Kita melakukan penambahan volume dan penguatan di struktur struktur beresiko," beber Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Sebelumnya, ada lima ruang kelas yang hampir ambrol di sekolah formal Pondok Pesantren Tarbiyatus Sholihin. Setidaknya 80 siswa dari SMP Islam dan SMK Ki Hajar Dewantara harus diungsikan saat proses kegiatan belajar mengajar sejauh 3 kilometer.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua