• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Dua Santri Al-Anwar Trenggalek Raih Medali Kejuaraan Nasional

Dua Santri Al-Anwar Trenggalek Raih Medali Kejuaraan Nasional
Muh Izzul Islam dan Saiful Munir, dua santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Anwar Trenggalek meraih medali di Olimpiade Bahasa Arab tingkat Nasional. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)
Muh Izzul Islam dan Saiful Munir, dua santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Anwar Trenggalek meraih medali di Olimpiade Bahasa Arab tingkat Nasional. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim
Wajah sumringah tampak dari dua santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Anwar Baruharjo, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Pasalnya, keduanya meraih medali emas dan perunggu di Olimpiade Bahasa Arab tingkat Nasional yang digelar Forum MGMP Bahasa Arab se-Indonesia di Jakarta pada 4-6 November 2022 lalu.


Ia adalah Muh Izzul Islam yang menyabet medali emas dan Saiful Munir berhasil mendapatkan medali perunggu. Keduanya merupakan siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) Terpadu Al-Anwar Baruharjo, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.


"Alhamdulillah, bisa meraih medali. Karena saingannya tidak main-main, kebanyakan peserta adalah siswa kelas XI dan XII. Sedangkan saya dan Izzul masih kelas X," kata Saiful Munir kepada NU Online Jatim, Sabtu (13/11/2022).


Ia mengaku, mewakili sekolah formal di bawah naungan Pesantren Terpadu Al-Anwar mulai dari jenjang kabupaten yang digelar secara daring, hingga tingkat provinsi yang digelar secara luring pada bulan Agustus 2022 lalu.


Berkat ketekunannya, ia akhirnya lolos ke tingkat Nasional yang diselenggarakan di Jakarta, bersama empat delegasi dari pesantren yang sama. Saiful menyebutkan, jumlah soal yang harus dikerjakan sebanyak 100 soal dalam jangka waktu satu jam.


Dirinya berharap, ke depan dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Arab agar bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri, khususnya di Timur Tengah. “Karena rata-rata di Timur Tengah menggunakan bahasa Arab, seperti di Arab Saudi maupun di Kairo, Mesir,” ungkapnya.


Sementara Muh Izzul Islam mengaku bersyukur memperoleh medali emas. Prestasi tersebut menurutnya tidak lain karena ketelatenan para guru dan pembimbing, termasuk juga kedua orang tuanya yang telah mendukung hingga sejauh ini.


"Alhamdulillah, pengalaman saya bisa melihat dunia luar dan bisa bertemu dengan teman-teman lintas provinsi di Indonesia," bebernya.


Selain itu, Izzul berharap ke depan bisa lebih mahir dalam bahasa Arab, sebab ia mengaku bercita-cita ingin menjadi pengajar bahasa Arab. Menurutnya, dengan ikut lomba bisa mengetahui bagaimana konsep membuat soal, narasi mufrodat, lawan kata, persamaan kata, dan lainnya.


"Cita-cita kalau bisa menjadi guru bahasa Arab. Biar bisa menyebarkan ilmunya ke orang orang yang membutuhkan," jelasnya.


Perihal amalan, pelajar bertubuh mungil ini mengaku selalu melanggengkan bacaan shalawat. Terlebih ketika saat hendak lomba ia membaca shalawat Al-Fatih sebanyak 12 kali.


Di sisi lain, Muhammad Zaki Assidiq selaku guru pendamping olimpiade bahasa Arab mengaku ikut bersyukur atas raihan prestasi tersebut. Menurutnya, hingga saat ini prestasi di bidang bahasa Arab masih terpaku pada olimpiade yang diadakan oleh MGMP. Beberapa waktu lalu sempat mengikuti lomba di UIN Tulungagung, kategori debat bahasa Arab dan bercerita dengan bahasa Arab, namun sayang belum meraih juara.


"Semoga dengan ini tumbuh bibit-bibit baru di Pesantren Al-Anwar di bidang bahasa Arab. Karena olimpiade yang diadakan setiap tahun itu pihaknya selalu istiqamah menyemarakkan,” tandasnya.


Matraman Terbaru