• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Gus Hammam Pacitan: Jadi Santri bukan Temporer, tapi Selamanya

Gus Hammam Pacitan: Jadi Santri bukan Temporer, tapi Selamanya
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Pacitan, Gus Hammam Fathulloh HB. (Foto: instagram @hammamfathulloh)
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Pacitan, Gus Hammam Fathulloh HB. (Foto: instagram @hammamfathulloh)

Pacitan, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Gus Hammam Fathulloh HB menyampaikan bahwa Santri harus tetap menjaga sifat kesantriannya. Menurutnya, menjadi santri itu bukan temporer, tetapi untuk selamanya.

 

Penegasan tersebut disampaikan saat Haflah Akhir Dirosah dan Wisuda Santri Madrasah Diniyah Islamiyah Al-Fattah. Kegiatan itu dipusatkan di Auditorium KH Bakri Hasbullah lantai 02 Pesantren Al-Fattah, Sabtu (10/06/2023).

 

“Wisuda santri bukan berarti lepas dan telah selesai menjadi santri. Baju santri kalian jangan pernah dilepas, sorban kesantrian kalian jangan pernah dilepas. Ingat dan selalu lakukan apa kebiasaan yang baik yang kalian dapatkan di pesantren,” katanya.

 

Ia menjelaskan, menjadi santri itu harus bangga dan percaya diri. Dirinya menukil perkataan dari Abdullah bin Anas, bahwa zalaltu tholiban wa 'azaztu matluban’.

 

“Biarkan saja orang menganggap hari ini, saya sebagai seorang santri direndahkan bahkan dianggap tidak bisa apa-apa. Tapi ingat suatu saat nanti saya seorang santri yang direndahkan bahkan dianggap tidak bisa apa-apa, engkau yang akan mencari dan akan membutuhkanku di suatu saat nanti,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Gus Hammam menyampaikan santri tidak perlu ragu kelak akan menjadi apa, karena santri hari ini adalah harapan di masa depan. “Suatu saat engkau dan kalian akan yang akan mencari saya. Saya ini adalah santri,” imbuhnya.

 

Dirinya juga mengatakan bahwa santri adalah bekal orang tua untuk mencapai kesuksesan di akhirat. Maka santri juga harus ingat akan jasa kedua orang tua yang telah mendidiknya.

 

“Karena mendidik anak itu kewajiban orang tua, kalian bisa mendidik dan mensupport anak untuk mondok sampai tuntas insyaallah akan dibalas dengan banyak pahala,” tandasnya.


Matraman Terbaru