• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Matraman

Gus Kafa dan Gus Rifqil Bincang Moderasi Beragama bagi Generasi Milenial

Gus Kafa dan Gus Rifqil Bincang Moderasi Beragama bagi Generasi Milenial
Seminar nasional di STAI Muhammad Ali Shodiq Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung. (Foto: NOJ/YoutubePondokNgunut)
Seminar nasional di STAI Muhammad Ali Shodiq Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung. (Foto: NOJ/YoutubePondokNgunut)

Tulungagung, NU Online Jatim

Salah satu dzuriyyah Pondok Pesantren Lirboyo, Agus Ahmad Kafabihi dan dzuriyyah Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, Agus Rifqil Moeslim Suyuthi ini berbicang perihal 'Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan Generasi Milenial'.


Acara tersebut bertempat di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammad Ali Shodiq Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung. Seminar tersebut dalam rangka memperingati Hari Santri 2023 atas inisiasi dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema).


Gus Kafa menyampaikan tentang moderasi, moderasi merupakan bagaimana seseorang mengedepankan akal daripada ego. Sehingga dalam menerapkan moderasi harus menurunkan egosentris terhadap hal-hal yang berlawanan dengan apa yang diyakini.


"Moderasi itu lawan kata ekstrem yang bermakna dominan kanan atau dominan kiri," ujarnya, Senin (30/10/2023).


Menurutnya, bagaimana moderasi diterapkan ini sebenarnya telah dicontohkan oleh para pahlawan dalam mempertahankan Indonesia. Yaitu moderasi merupakan bagian daripada kebangsaan itu sendiri, salah satunya tercermin dalam diri santri.


"Karena kita mempertahankan Indonesia itu harus mempunyai sikap moderasi yang baik," papar suami dari Ning Shela Lirboyo ini.


Senada, Gus Rifqil sebagai materi kedua menambahkan, seseorang pasti memiliki sifat moderasi. Jika ia menjalankan agamanya dengan benar karena semakin luas ilmu seseorang, maka tidak akan gampang menyalahkan perbedaan orang lain.


"Seseorang yang tidak ekstrem berlebih-lebihan tapi benar-benar menjalankan agama dengan baik, karena kepahaman beragama yang baik ini akan memunculkan moderasi yang baik," ulas Gus Rifqil.


Acara berlangsung menarik dengan dihadiri oleh para mahasiswa yang juga sebagai santri. Berjalan cukup interaktif, lantaran hadirin banyak pertanyaan hingga acara tersebut dapat selesai pukul 12.30 WIB dan diakhiri dengan foto bersama.


Penulis: Muhammad Najihun Naja​​​​​​​


Matraman Terbaru