
KH Wafiyul Ahdi atau Gus Wafi berharap santri dapat mengisi media sosial dengan konten khas pesantren. (Foto: NOJ/ISt)
Romza
Kontributor
Jombang, NU Online Jombang
Pesantren tidak lagi bisa lepas dari perkembangan teknologi informasi seiring dengan kian berkembangnya tantangan zaman. Karena itu, pilihannya saat ini adalah bagaimana dunia digital dipenuhi konten pesantren dengan beragam dinamikanya.
āSudah saatnya para santri menambah wawasan dalam mengelola media sosial sekaligus mensyiarkan konten yang ada di pesantren kepada khalayak,ā kata KH Wafiyul Ahdi, Jumat (26/08/2022).
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang tersebut menyampaikan pesan ini saat sambutan pada pelatihan jurnalistik dan videografi. Kegiatan dilaksanakan di lantai 2 kantor yayasan pesantren setempat.
Gus Wafi mengingatkan bahwa banyak hal yang dapat diunggah di media sosial. Tidak semata kegiatan pesantren, juga kajian keagamaan yang ada. Apalagi diketahui, hampir setiap hari ada kajian keagamaan yang dilakukan baik di pesantren maupun lembaga pendidikan formal.Ā
āKonten-konten seperti itu sudah selayaknya diunggah di media sosial,ā ungkapnya.Ā
Dirinya juga mengingatkan bahwa KH Abdul Wahab Chasbullah atau Kiai WahabĀ yang pernah menjadi Pengasuh Pesantren Tambakberas juga pegiat jurnalistik. Karenanya, sudah tepat kalau santri pondok ini juga mengikuti jejak Kiai Wahab.
āAnda buka sejarah, bagaimana Kiai Wahab juga menjadi kiai yang demikian gigih dalam mengelola media dengan segala keterbatasan yang ada,ā ungkap alumnus program doktor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut.
Disampaikannya bahwa pelatihan jurnalistik merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya. Karena di pesantren ini juga digelar pelatihan videografi. Dengan demikian, kegiatan yang ada untuk melengkapi pengetahuan sekaligus keterampilan santri dalam mengelola media sosial dengan konten khas pesantren.
āSetelah mengikuti kegiatan ini dan memiliki kemampuan dalam hal jurnalistik dan videografi, hendaknya dapat melakukan kaderisasi kepada santri lain,ā harapnya.Ā
Hal tersebut dirasa penting karena tidak selamanya peserta akan terus berada di pesantren, apalagi saat boyong. Oleh sebab itu, kaderisasi menjadi hal tidak terpisahkan agar kian banyak santri yang memiliki kemampuan serupa.
āNantinya, silakan ilmunya diteruskan kepada santri lain di ribath masing-masing,ā pungkasnya.
Pantauan media ini, kegiatan diikuti puluhan santri putra dan putri. Mereka adalah perwakilan dari ribath atau asrama yang ada di Pesantren Tambakberas. Ā
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Hati dengan 7 Perbuatan
2
Mensos Gandeng PPATK Telusuri Penerima Bansos Terindikasi Main Judol
3
Garda Fatayat NU Jatim Terima 100 Bibit Tanaman dari BPBD untuk Dukung Ketahanan Pangan
4
Distribusikan Benih Padi, Langkah Ansor Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
5
Pesantren Bebas Kekerasan: Nawaning Nusantara Siapkan Satgas dan Edukasi Seksual
6
5 Dosen UIN KHAS Jember Ikut Terlibat dalam Penyusunan Raperda MDT
Terkini
Lihat Semua