Matraman

LAZISNU Nganjuk Gelar Konsolidasi dan Doa Bersama untuk Indonesia

Senin, 1 September 2025 | 14:00 WIB

LAZISNU Nganjuk Gelar Konsolidasi dan Doa Bersama untuk Indonesia

NU Care-LAZISNU melaksanakan konsolidasi dan doa bersama untuk Indonesia di Kantor PCNU Nganjuk, Ahad (31/08/2025). (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim

Ratusan pengurus NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISNU) se Kabupaten Nganjuk menggelar konsolidasi doa bersama untuk Indonesia. Kegiatan tersebut dipusatkan di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk, Ahad (31/08/2025).

 

Ketua LAZISNU Nganjuk, Moch Masyhuri, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk melaksanakan doa bersama serta istighatsah untuk keselamatan bangsa. Ia mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi di tengah situasi yang berkembang.

 

“Prinsipnya, kami melaksanakan instruksi ketua umum untuk mengadakan doa bersama. Ini sebagai wujud empati kami atas wafatnya saudara-saudara kita," ujarnya kepada NU Online Jatim.

 

"Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum bersama seluruh komponen bangsa untuk lebih mawas diri dan berhati-hati,” imbuh Kang Huri, sapaan akrabnya.

 

Dirinya berharap, ke depan semua pihak, baik eksekutif maupun legislatif, harus melakukan evaluasi dan introspeksi agar perbaikan terus dilakukan demi terciptanya keamanan dan ketentraman.

 

“Kami ingin Nganjuk dan Indonesia senantiasa diberi rasa aman dan dijauhkan dari marabahaya. Doa bersama ini adalah ikhtiar spiritual agar bangsa ini dijauhkan dari segala bentuk gangguan yang dapat merusak persatuan,” tegasnya.

 

Sementara itu, Ketua PCNU Nganjuk, KH Moh Hasyim Afandi, mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Menurutnya, budaya tabayyun atau klarifikasi harus diutamakan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa memicu konflik.

 

“Harapan kami, masyarakat lebih bijak dan saling menjaga. Jangan sampai ada provokasi yang memecah belah persatuan. Dengan muhasabah bersama, kita semua bisa lebih bertanggung jawab sesuai peran masing-masing,” pungkasnya.