• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Habib Husein Ja'far Jelaskan 2 Istilah Puasa dalam Al-Qur’an

Habib Husein Ja'far Jelaskan 2 Istilah Puasa dalam Al-Qur’an
Pendakwah milenial Habib Husein Ja'far Al-Hadar. (Foto: instagram @husein_hadar)
Pendakwah milenial Habib Husein Ja'far Al-Hadar. (Foto: instagram @husein_hadar)

Pacitan, NU Online Jatim

Pendakwah milenial Habib Husein Ja'far Al-Hadar menyampaikan, Al-Qur'an memiliki dua istilah tentang Puasa. Menurutnya, puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, tetapi juga merupakan praktik yang melibatkan pengembangan kesadaran diri dan kontrol diri.


“Pertama, adalah assiyamu, yaitu puasa menahan lapar dan haus seperti yang kita lakukan pada Ramadhan ini,” kata Habib Ja'far dalam tayangan di kanal YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA, Sabtu (25/03/2023).


Direktur Cultural Islamic Academy Jakarta itu menambahkan jenis istilah puasa yang kedua di dalam Al-Qur’an, yakni puasa bicara alias diam. “Namun di bulan Ramadhan ini kita juga harus berkenalan dengan puasa jenis kedua yang diperkenalkan oleh Al-Qur'an, yaitu puasa bicara alias diam,” ucapnya.


Dirinya pun mencontohkan ibunda Nabi Isa, Sayyidah Maryam ketika hamil tanpa suami dan kemudian tersebar fitnah bahwa dia adalah perempuan yang tidak baik-baik saja, sehingga banyak orang yang bertanya, menuduh, bahkan memfitnah. Namun kata Allah berpuasalah untuk berbicara, diam jangan jawab semua pertanyaan tuduhan fitnah dan bully itu.


“Ini menjadi penting khususnya bagi kita yang termasuk dalam generasi digital. Di dalam suatu ruangan yang disebut dengan era digital dalam beberapa tahun ini,” jelasnya.


Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa masyarakat seringkali senang dan hobi berbicara tapi tidak senang dan tidak biasa menikmati diam. Bahkan diam dianggap negatif. Menurutnya, diam tidak selamanya negatif, bahkan diam cenderungnya positif.


“Diam adalah kondisi yang secara intelektual maupun spiritual itu baik. Secara intelektual diam bukan berarti dia tidak tahu. Orang diam bukan berarti dia bodoh, orang diam juga bukan berarti ia tidak memiliki sikap. Namun diam itu sendiri adalah sikap,” tandasnya.


Matraman Terbaru