• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Hadiri Halal Bihalal, Santri Pondok Tremas Diingatkan Peran Orang Tua

Hadiri Halal Bihalal, Santri Pondok Tremas Diingatkan Peran Orang Tua
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islah Semarang, KH. Amin Budi Harjono. (Foto: NOJ/Ist)
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islah Semarang, KH. Amin Budi Harjono. (Foto: NOJ/Ist)

Pacitan, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islah Semarang, KH. Amin Budi Harjono menyampaikan, orang tua itu ibarat busur sedangkan putra dan putrinya itu adalah anak panah.


Menurutnya, memang orang tua itu tubuhnya semakin melengkung seperti busur panah karena tua, akan tetapi melepaskan anak panah yang lurus berupa anak-anak muda yang potensial memandang masa depan.


“Kau harus melanjutkan bangsa ini ke depan. Disebut Syubbanul Yaum Rijalul Ghod yakni pemuda sekarang adalah pemimpin pada masa yang akan datang. Malam ini saya menyaksikan anak muda semangat dalam pengajian ini, ini pertanda agama di Pacitan akan diberi panjang umur, termasuk agama di Indonesia akan dianugerahi panjang usia,” ujarnya, Jum’at (05/05/2023).


Penegasan tersebut disampaikan saat acara pengajian akbar dalam Halal Bihalal bersama alumni, wali santri, dan masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo di lapangan desa setempat yang digelar oleh Perkumpulan santri Perguruan Islam Pondok Tremas yang tergabung dalam Forum Santri Al Tarmasi Timur Kota (Formatik).


Menurutnya, beruntunglah bagi warga Indonesia yang menghuni negara rukun dengan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini merupakan potensi bagi percontohan dunia.


Kiai Budi menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi pedoman penting dalam memberikan wawasan yang luhur dan kerukunan antar umat. Pertama, ukhuwah diniyah, kedua ukhuwah basyariyah, dan ketiga ukhuwah wathoniyah.


Podo Islame tapi bedo faham ojo tukaran, podo negoro bedo agomo ojo tukaran (sama Islamnya tetapi beda faham jangan bertengkar, sama negara beda agama jangan bertengkar,” tandasnya.


Karena se-nasab dan se-manusia sejak Nabi Adam dan Hawa tidak boleh bertengkar. Inilah wawasan luhur yang ditata sejak di kampung sampai ke Nasional.


Matraman Terbaru