• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Harlah ke-77, Muslimat NU Perkuat Peran Membangun Peradaban

Harlah ke-77, Muslimat NU Perkuat Peran Membangun Peradaban
Gelaran Harlah ke-77 Muslimat NU di Jakarta Selatan, Rabu (29/03/2023). (Foto: NOJ/ ISt
Gelaran Harlah ke-77 Muslimat NU di Jakarta Selatan, Rabu (29/03/2023). (Foto: NOJ/ ISt

Pacitan, NU Online Jatim

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mendorong penguatan peran Muslimat NU dalam membangun peradaban. Menurutnya, penguatan peran itu tidak hanya berkontribusi, namun juga memberi sesuatu yang lebih baik untuk agama, bangsa, negara, umat dan peradaban dunia.


“Penguatan peran adalah kata kerja yang memerlukan usaha-usaha konkrit. Di Muslimat NU, peran yang terbaik insyaallah sudah terpupuk lama dan menjadi ‘kredo’ bagi gerak langkah pimpinan, pengurus, dan anggota,” kata Khofifah dalam pidatonya saat Resepsi Harlah ke-77 Muslimat NU di Jakarta Selatan, Rabu (29/03/2023).


Dirinya mengatakan, komitmen tersebut juga selaras dengan tema Harlah ke-77 Muslimat NU, yakni ‘Menguatkan Peran Muslimat NU dalam Membangun Peradaban’. Pasalnya, peningkatan peran ini adalah tagline perjuangan Muslimat NU selama beberapa tahun yang akan datang.


“Saya menyampaikan kepada kita semua bahwa dalam kondisi apapun, Muslimat NU akan hadir untuk melayani melalui berbagai program peningkatan peran bagi umat dan bangsa. Saya mengajak kita semua untuk menjadikan kata kerja baik kerja bersama, kerja ikhlas ini falsafah perjuangan,” tegasnya.


Lebih lanjut, Gubernur Jatim ini menyampaikan bahwa membangun peradaban bisa dimaknai dengan program agar umat dan bangsa, agar tatanan dunia, dan moral dunia lebih beradab. Contohnya yaitu dengan menjunjung nilai kemanusiaan dan keadilan, serta implementasi nilai maqashid syariah.


“Yaitu, al-muhafadhatu alal ad-din, al-muhafadhatu alal maal, al-muhafadhatu alal aqli, al-muhafadhatu alan nafs, dan al-muhafadhatu alal irdli wan nasl dan peradaban mulia,” terangnya.


Ia menambahkan, dalam maqasid syariah hendaknya dapat menaikkan jenjang wilayah perjuangan ke arena nasional dan internasional. Kata peradaban mulia sesungguhnya selalu didengungkan oleh para ulama, pimpinan pondok pesantren, para pahlawan kemerdekaan, dan diperjuangkan oleh para pemimpin.


“Hal ini selaras dengan cita cita Muslimat NU dan jamiyah Nahdlatul Ulama pada umumnya. Peringatan 1 Abad NU kemarin juga menjadikan pengembangan peradaban dunia sebagai tema sentral,” imbuhnya.


Khofifah menegaskan, bahwa Muslimat NU akan tetap menjadi backbone atau tulang punggung bagi NU dan Islam di Indonesia, serta tatanan dunia yang bermartabat dan unggul.


“Kita memang sudah berjuang sebagaimana pendahulu dan para muassis Muslimat NU untuk meningkatkan peran di bidang pembangunan peradaban unggul ini. Bahkan kita juga sudah diakui oleh dunia sebagai organisasi perempuan yang sangat besar dan terbesar di dunia, terutama dalam perannya di bidang penguatan nilai kemanusiaan dan nilai kebangsaan, serta nilai perdamaian dunia,” tandasnya.


Matraman Terbaru