Idul Fitri, Pj Ketua PWNU Jatim Ajak Umat Muslim Saling Silaturahim
Jumat, 12 April 2024 | 13:00 WIB
Yulia Novita Hanum
Kontributor
Jombang, NU Online Jatim
Penjabat (Pj) Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengajak umat Muslim di momentum hari raya Idul Fitri untuk saling silaturahim dan bermaaf-maafan.
Gus Kikin mengatakan, kasih sayang manusia tidak hanya Allah. Pandangan yang demikian terkadang melahirkan sikap dan kebencian dalam kehidupan umat manusia. “Kita tahu Allah penerima taubat, rahmat Allah itu luas. Maafnya manusia tidak seluas milik Allah. Mari di Idul Fitri ini saling berkunjung untuk saling memaafkan,” ujarnya dilansir NU Online, Jumat (12/04/2024).
Ia menyebutkan, manusia terkadang melakukan kesalahan, sedangkan orang yang bertakwa akan segera memperbaiki kesalahannya. Jika kesalahan itu karena Allah maka meminta maaf bisa dilakukan dengan cara beristighfar (memohon pengampunan).
Sementara jika kesalahan tersebut dilakukan kepada sesama manusia, maka jalur yang ditempuh tidak cukup istighfar, melainkan harus berdiskusi untuk menyampaikan maaf. Gus Kikin pun kemudian mengutip firman Allah Surat As-Syura ayat 40:
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَاۚ فَمَنْ عَفَا وَاَص ْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
"Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim."
Selanjutnya Allah memuji orang yang suka memaafkan di surat As-Syura ayat 43:
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُموْر
"Akan tetapi, sungguh siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan."
“Hendaklah saling memaafkan, Allah dan Rasul-Nya tahu ruang maaf manusia terbatas. Oleh karena itu perlu untuk silaturrahim agar batasannya lebur,” tegas Gus Kikin.
Menurutnya, Rasulullah telah mencontohkan untuk menebarkan kasih sayang, bukan permusuhan. Dalam kisah kehidupan Rasulullah, sahabat Aqra bin Habis pernah melihat Nabi Muhammad sedang mencium Sayyidina Hasan.
Kemudian Aqra bin Habis berkata bahwa sesungguhnya ia punya sepuluh anak, tetapi ia tidak pernah mencium satu pun dari mereka. Kemudian Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya barangsiapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayang.”
“Allah tidak mencintai orang yang tidak mau mencintai,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang itu.
Disebutkan, bahwa perilaku kasih sayang antar manusia merupakan hal penting dalam kehidupan di dunia. Karena pentingnya, perbuatan tersebut bisa bernilai ibadah di mata Allah. Bahkan bagi yang suka silaturahim, Allah menjanjikan umur yang panjang dan kemudahan dalam rezeki.
“Kasih sayang antar manusia tidak kalah penting dengan ibadah lainnya. Jangan kalian saling bertengkar,” pungkasnya.
Terpopuler
1
LP Ma’arif NU Nganjuk Tegaskan Komitmen Pendidikan Aswaja di Era Modern
2
Pergunu Jatim Adakan Kaderisasi Formal PKGNU Demi Perkuat Organisasi
3
Kasatkorwil Banser Jatim Tegaskan Empat Karakter Khas Ansor-Banser
4
Ikhtiar LD PBNU Berikan Jaminan Kualitas Imam dan Khatib Jumat di Lingkungan NU
5
Kisah Tokoh NU di Lumajang Perkuat Moderasi dengan Gerakan Tani Lintas Iman
6
Menjaga Marwah Ulama: Seruan Kembali ke Khittah Perjuangan Kader
Terkini
Lihat Semua