Nganjuk, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Nganjuk melakukan konsolidasi gerakan untuk memperkuat kinerja. Upaya konsolidasi itu dilakukan melalui Rapat Koordinasi yang dipusatkan di Pendopo Patihan, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Ahad (28/11/2021).
Ketua NU Care-LAZISNU Nganjuk, Moch Masyhuri mengatakan, upaya tersebut ia lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah agar dapat diberdayakan secara optimal.
“Sehingga, LAZISNU menjadi lembaga yang pengelolaannya semakin modern, akuntabel, transparan, dan terpercaya," ujarnya kepada NU Online Jatim.
Alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ula (STAIM) tersebut menegaskan, tanggung jawab pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) tidak hanya kepada donatur saja, akan tetapi juga kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, pengurus LAZISNU harus tahu tentang manajemen dan ilmu fikih.
“Kami berharap para pengurus LAZISNU secara teoritis paham fikih, dan juga paham manajemennya,” tuturnya.
Menurut Kang Huri, sapaan akrabnya, sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang disahkan melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 255 Tahun 2016, LAZISNU merupakan LAZ yang telah memiliki legalitas untuk melaksanakan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
Dirinya menyampaikan, NU Care-LAZISNU telah menerapkan standar mutu manajemen ISO 9001: 2015. Sertifikasi ISO tersebut diterbitkan oleh United Kingdom Accreditation Service (UKAS) yang berpusat di Inggris. Dengan ISO 9001:2015, maka NU Care-LAZISNU telah mengaplikasikan sistem manajemen sesuai standar internasional.
“Hal ini tentu menjadi ketentuan wajib bagi NU Care-LAZISNU agar dapat bersaing secara global dan menjadi lembaga filantropi yang diakui oleh dunia internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk, Kiai Halim Al-Farobi merinci teknis pelaksanaan filantropi LAZISNU agar mencapai keberhasilan dalam upaya menggalang partisipasi masyarakat untuk membangun kesadaran masyarakat dalam berinfaq.
“Pertama, diawali dengan niat yang baik, kedua manajemen yang baik dan yang ketiga patuh kepada pimpinan diatasnya,” pungkasnya.