• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Matraman

Jalan Kaki, Banser Asal Bali Ziarahi Makam Pendiri NU di Jatim

Jalan Kaki, Banser Asal Bali Ziarahi Makam Pendiri NU di Jatim
Sulaiman, Banser Buleleng, Bali melakukan napak tilas ke makbarah pendiri NU di Jawa Timur. (Foto: NOJ/Adi)
Sulaiman, Banser Buleleng, Bali melakukan napak tilas ke makbarah pendiri NU di Jawa Timur. (Foto: NOJ/Adi)

Jombang, NU Online Jatim

Bermimpi bertemu sang guru, anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) asal Buleleng, Bali bernazar dengan napak tilas ke sejumlah kiai pendiri Nahdlatul Ulama.

 

Anggota Banser tersebut bernama Sulaiman (33). Dia mulai melakukan perjalanan napak tilas ke pendiri NU dan para ulama lainnya sejak Jumat (06/12/2020).

 

Sulaiman berangkat dari rumahnya di Bali, dengan mengawali perjalanan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Banyuputih, Situbondo, Selasa (10/12/2020).

 

Napak tilas ini dalam rangka nazar dari Sulaiman apabila diberi kesehatan dan kekuatan akan melakukan perjalanan darat tanpa kendaraan alias jalan kaki ke makam pendiri NU yaitu ke makam KH As'ad Syamsul Arifin di Situbondo, Syaikhona Kholil di Bangkalan dan di Jombang yakni makam Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari.

 

"Napak tilas ini silaturahim sekaligus nazar,” katanya.

 

Dijelaskan bahwa memang niatnya sejak dulu, apabila diberi kesehatan dan kelancaran akan melakukan napak tilas. Niat itu sudah ada dari tahun 2018. Hanya saja waktu itu dirinya masih belum terlalu yakin karena fisiknya kurang mendukung.

 

“Tapi setelah saya bermimpi bertemu Kiai As'ad Syamsul Arifin dan Pengasuh Pesantren Sukorejo, Situbondo pada tahun 2019, akhirnya fisik mendukung," ungkapnya, Rabu (16/12/2020).

 

Dalam mimpi tersebut, Sulaiman sedang mengaji kepada KH Ahmad Azaim Ibrohimy selaku Pengasuh Pesantren Sukorejo, Situbondo. Dalam mimpinya didatangi juga oleh KH M Kholil As'ad Syamsul Arifin, putra dari KH As'ad Syamsul Arifin selaku Pengasuh Pesantren Walisongo.

 

"Waktu itu saya dalam mimpi sedang berbaris dengan teman-teman Banser dan kaki saya mau disiram. Setelah mimpi itu saya tambah yakin, dan saya niatkan berangkat pada 10 November dari makam Kiai As'ad," jelasnya.

 

Dari Situbondo kemudian Sulaiman melakukan perjalanan ke makam Syaikhana Kholil di Bangkalan. Awalnya hanya fokus napak tilas, setelah di tengah perjalanan disarankan oleh Gus Nasih dari Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan untuk tidak terlalu fokus napak tilas. Yang juga bisa dilakukan adalah sekalian silaturahim ke sejumlah Banser dan Ansor yang ada untuk menambah wawasan NU agar semakin berkah.

 

Dalam perjalan napak tilas, Sulaiman dibekali tongkat dari Lora Imam yang merupakan cicit dari Syaikhana Kholil Bangkalan dan tasbih dari Banser di Surabaya.

 

Beberapa hari melakukan perjalanan, kaki Sulaiman sempat melepuh. Namun dengan tekad dan niat yang gigih, semua itu tidak dirasakan. Bahkan pada akhirnya tidak terasa sakit.

 

"Sempat melepuh bengkak juga kaki saya. Namun bisa sembuh saking ngapalnya menjadi keras sendiri," bebernya.

 

Sebelum berangkat, Sulaiman juga meminta doa restu kepada orang tua dan keluarga. Hal tersebut dilakukan untuk menambahkan semangat dalam perjalanan.

 

"Kalau kendala selama perjalanan tidak ada, yang mungkin memperlambat perjalanan yaitu cuaca saja," ujarnya.

 

Setelah melewati berbagai cobaan dan rintangan, akhirnya Sulaiman sampai pada tujuan terakhir di Jombang dengan ziarah ke empat makam pesantren. Yakni KH Romli Tamim Darul Ulum, Rejoso, KH Abdul Wahab Chasbullah, Tambakberas, KH Bisri Samsuri, Denanyar dan terakhir Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari Tebuireng, Rabu (16/12/2020).

 

Kontributor: Adi

Editor: Syaifullah


Editor:

Matraman Terbaru