• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Matraman

Ketua NU Tulungagung Tegaskan Politik Kebangsaan bukan Kekuasaan

Ketua NU Tulungagung Tegaskan Politik Kebangsaan bukan Kekuasaan
Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa memberikan pesan kepada umatnya untuk tidak terpecah belah karena berbeda pilihan.


Menurutnya, politik organisasi keislaman terbesar ini bukan politik kekuasaan, melainkan politik kebangsaan. Ia mengaku, baik tim pemenangan Capres-Cawapres maupun Calon legislatif (Caleg) sampai saat ini belum ada yang mendekat pada PCNU dalam rangka meminta dukungan dan segala macam.


"NU politiknya tidak seperti partai politik yang politik kekuasaan, tetapi politik kebangsaan. Siapapun dia yang menang dalam pilpres, NU tetap akan bersama-sama mendukung atau membangun negara ini," ujarnya, Kamis (01/02/2024).


Dirinya menerangkan, persoalan politik yang menjadi perpecahan di dalam organisasi NU ini tidak ada. Perbedaan pilihan di antara pengurus maupun Banom-banom NU sudah di sikapi dengan arif bijaksana.


Sekalipun dirinya diminta arahan tentang pilihan pemimpin, Kiai Abdul Hakim enggan menjawab mengarah salah satu paslon Capres-Cawapres. Pasalnya, pilihan pasti berbeda merupakan hal yang wajar dan tak dapat terhindarkan.


"Ya sudahlah, mengalir saja. Tidak usah ramai-ramai. Demokrasi yang penting diyakini yang kita pilih itu benar bisa memimpin Indonesia itu saja," terangnya.


Perihal pilihan pemimpin, pihaknya mempersilahkan kepada umat yang penting meyakini bahwa pilihan salah satu calon pemimpin tersebut bisa bertanggung jawab untuk memimpin negara. Sekaligus memajukan negara dan memikirkan nasibnya NU.


"NU berpedoman Indonesia menang, NU juga ikut menang, siapapun presidennya," tandasnya.


Matraman Terbaru