Ketua PCNU Blitar: GP Ansor Harus Dinamis dan Berwibawa
Sabtu, 21 Desember 2024 | 20:00 WIB
Ika Nur Fitriani
Kontributor
Blitar, NU Online Jatim
Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XV Gerakan Pemuda (GP) Ansor Blitar digelar pada Sabtu-Ahad (21-22/12/2024). Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Graha NU Kabupaten Blitar. Permusyawaratan tertinggi GP Ansor di tingkatan cabang ini ini mengusung tema 'Revolusi Ansor Menuju Kedigdayaan Nahdlatul Ulama (NU)'.
Turut hadir, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blitar, KH Muqorrobin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya GP Ansor menjadi organisasi yang dinamis, ibarat kuda yang mudah dibina.
“Ansor bukan berada di wilayah khusyuk, karena itu adalah ranah jajaran Syuriah PCNU Blitar. Jangan terlalu khusyuk, karena khusyuk menandakan kader Ansor merupakan generasi yang minder," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa GP Ansor harus tampil berwibawa dan gagah di tengah dinamika dan tantangan yang dihadapi. Ansor harus menjadi daya dukung bagi PCNU Blitar. Sebab, saat ini Nahdliyin, khususnya Blitar Raya, merindukan sosok pengurus NU yang mampu menunjukkan kinerja nyata, bukan hanya membangun wibawa semata.
Kiai Muqorrobin juga berharap GP Ansor mampu menjadi ujung tombak organisasi dalam mewujudkan solusi atas kebutuhan Nahdliyin.
"Kami berharap kepengurusan baru nanti menjadikan Ansor sebagai ‘anak sulung’ PCNU. Artinya, Ansor harus siap diajak berdiskusi dan bersama-sama menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi Nahdliyin," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya produktivitas, inovasi, dan semangat tinggi dalam organisasi. Ansor harus produktif, inovatif, dan berani lari kencang untuk memberikan manfaat besar. Siapapun nanti yang akan terpilih, harus memiliki dua modal utama seperti ciri khas para ulama, yakni Ash Shidqu wal Amanah.
“Pemimpin harus kapabel dan kredibel, ini mutlaq itu yang harus menjadi tipologi dan mental,” ungkapnya.
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo ini juga menekankan agar proses organisasi berjalan secara natural sesuai aturan yang berlaku, tanpa arogansi atau pemaksaan kehendak. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai agama dan moralitas dalam menjalankan roda organisasi.
Menurutnya, organisasi ini harus diawali dengan bismillah dan diakhiri dengan alhamdulillah. Jangan sampai awalnya na'udzubillah dan akhirnya innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Nilai-nilai luhur jam'iyyah Nahdlatul Ulama harus menjadi pedoman.
"Berorganisasi di bawah jam'iyah NU adalah bagian dari ibadah. Segala perbuatan kita di organisasi ini akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak," ucapnya.
Pihaknya berharap, melalui Konfercab GP Ansor ini menghasilkan rekomendasi, Keputusan sekaligus pemimpin yang betul-betul menjadi daya dukung perjalan program-program PCNU Kabupaten Blitar.
"Semoga perjalanan organisasi ini diawali dan diakhiri dengan nilai-nilai positif, sehingga menjadi daya dukung yang nyata untuk PCNU," pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua