Blitar, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menggelar Rapat Pimpinan Anak Cabang (Rapimancab) yang dipusatkan di Gedung Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Blitar, Sabtu (08/04/2023).
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Kanigoro, Muashomah menyampaikan, selain sebagai bentuk realisasi program kerja, Rapimancab ini juga sebagai forum konsolidasi organisasi dalam mengukur ketercapaian pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan.
“Selain itu juga memperbaiki manajemen dalam pelaksanaan kegiatan, mengamanatkan penguatan kader untuk menangkal radikalisme, serta mereposisi beberapa pengurus untuk mengoptimalkan potensi masing-masing kader,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kegiatan ini juga membahas beberapa program yang menjadi fokus garapan Fatayat NU Kecamatan Kanigoro. Di antaranya adalah pelaksanaan diklat Fatayat Aksi Tanggap Bencana (Fastagana).
“Hal ini merupakan salah satu langkah nyata Fatayat NU untuk melaksanakan mitigasi kebencanaan,” jelasnya.
Muashomah mengaku, diklat Fastagana perlu dilakukan sebab Blitar merupakan kawasan yang berisiko tinggi terhadap bencana alam. Dibuktikan dengan gunung berapi aktif, wilayah pegunungan selatan yang rawan kekeringan dan secara geologi termasuk wilayah rawan bencana gempa bumi.
“Oleh karena itu, kader Fatayat NU disiapkan untuk tanggap untuk menghadapi bencana, serta Fastagana diharapkan hadir menjadi bagian penting dalam upaya preventif mengurangi risiko bencana,” terangnya.
Selain Fastagana, Fatayat NU Kecamatan Kanigoro juga akan melaksanakan sekolah kepemimpinan. Kegiatan tersebut merupakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari Latihan Kader Dasar (LKD) beberapa waktu yang lalu.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyiapkan kader-kader Fatayat NU ke jenjang struktural, karena bulan Oktober-November 2023 akan dilaksanakan Rapat Anggota (Rapta) untuk pergantian pengurus Fatayat di tingkat ranting se-Kecamatan Kanigoro,” paparnya.
Program lainnya adalah inisiasi kader Fatayat agar aktif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Hal ini dilakukan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) perempuan se-Kanigoro.
“Inisiasi ini dilakukan sebagai bentuk keikutsertaan Fatayat NU dalam merumuskan rekomendasi program pemberdayaan dan peningkatan kualitas kesehatan perempuan dan anak di masyarakat,” tandasnya.
Diketahui, kegiatan ini ditutup dengan khotmil Qur'an sebagai bentuk mengharapkan keberkahan dari peringatan Nuzulul Qur'an dengan diikuti oleh seluruh pengurus Fatayat NU serta ketua dan sekretaris Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU se-Kecamatan Kanigoro.
