• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Ning Nida, Juara MHQ di Rusia: Perempuan Bisa Jadi Apa Saja

Ning Nida, Juara MHQ di Rusia: Perempuan Bisa Jadi Apa Saja
Suasana Ning Dewi Yukha Nida menerima penghargaan atas prestasi yang diraih. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Suasana Ning Dewi Yukha Nida menerima penghargaan atas prestasi yang diraih. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim
Torehan prestasi kembali diraih oleh Dewi Yukha Nida (Ning Nida) dalam Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ). Kali ini berhasil meraih juara pertama The Holly Qur'an Recitation Competition di Kazan, Rusia. 


Dari ajang yang diikuti huffadz (penghafal Al-Our'an) terbaik dari berbagai negara tersebut, sejumlah pesan mendalam disampaikan Ning Nida bagi perempuan milenial untuk terus mengejar cita-cita.


"Pesan saya, perempuan jangan takut untuk melangkah, kalian bisa menjadi apa saja," kata Dewi Yukha Nida saat dihubungi, Ahad (22/05/2022).


Tidak hanya itu, dirinya memberikan pesan supaya perempuan jangan mudah putus asa, menghindari baper atau terbawa perasaan. 


“Karena Allah memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam menorehkan kesuksesan,” tegasnya.


Khadimul Qur'an dan Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kedungbajul, Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek ini mengaku, atas dasar itu, dahulu yang tidak mendapat pendidikan membuat wawasan sempit. Hanya berkutat pada umur sekian perempuan harus menikah, tidak boleh sekolah, tidak boleh mondok dan seterusnya.


"Padahal orang akan bermanfaat bisa anfa'uhum linnas itu dengan ilmu. Dokter bisa bermanfaat seperti itu karena ilmu. Guru bisa mengajar dengan sedemikian rupa semua karena ilmu," ungkapnya.


Dirinya bersyukur atas segala yang Allah berikan, berupa nikmat bi barakatil Qur'an sehingga mengelilingi dunia. Sebab sebelumnya bisa mengikuti MHQ di Jordan dan Dubai. Kali ini adalah ketiga bisa ikut serta atas dukungan semua pihak. 


"Saya menilai ini adalah usaha dari orang tua saya, abah ibu saya, keluarga, santri-santri saya semua. Alhamdulillah selama kegiatan sehat dan lancar," jelas dia.


Menurutnya, delegasi Inggris menempati posisi kedua, disusul oleh Palestina di posisi ketiga. Di mana huffadz dari kedua negara tersebut pernah bertemu sebelumnya dengan Ning Nida pada MHQ di Dubai 2019 silam. 


"Penyerahan penghargaan oleh Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov pada 20 Mei 2022 kemarin," imbuhnya. 


Ning Nida beserta keluarga besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung. Baik berupa doa maupun bentuk dukungan lainnya. 


Sosok Haus Ilmu dan Sanad
Informasi tambahan, Ning Nida pernah nyantri di Pondok pesantren Walisongo Cukir Jombang. Atas izin Allah dalam kurun 1,5 tahun berhasil mengkhatamkan hafalan 30 juz. Pernah mencari ilmu di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Asrama Darul Qur'an untuk tabarrukan sanad. Ning Nida juga mengambil sanad Al-Qur’an kepada KH Fathoni Dimyati Mojokerto yang merupakan santri dari Syekh Yusuf Masyar. Tidak hanya itu, ia juga memperdengarkan hafalan sekaligus tabarukan kepada KH Najib Abdul Qadir Munawir, Krapyak. 


Selain prestasi internasional, dirinya juga kerap ditorehkan seperti juara I lomba Tafsir al-Qur’an Bahasa Arab pada MTQ Nasional ke-28 di Padang 2020. Juara cabang MHQ 30 juz putri MTO tingkat nasional di Medan, Sumatra Utara tahun 2018.


Editor:

Matraman Terbaru