Nganjuk, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk tengah menyiapkan sensus warga NU atau nahdliyin di daerahnya. Pendataan tersebut dilakukan melalui aplikasi digital Sistem Informasi Strategis Warga Nahdlatul Ulama (SISNU).
“Jumlah riil warga nahdliyin di Kabupaten Nganjuk akan terdeteksi melalui aplikasi ini,”ungkap Wakil Ketua PCNU Nganjuk, H Subhan Shafwan.
Hal itu disampaikan dalam acara ‘Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek)’ SISNU di Kantor PCNU setempat, Rabu (17/03/2022) siang.
Disampaikan Subhan, sensus tersebut adalah murni kebutuhan database organisasi, tidak dalam rangka kepentingan politik apapun. Manfaat lain dari SISNU adalah mencatat potensi dan aset yang dimiliki oleh warga NU dari tingkat ranting hingga cabang.
“Dalam SISNU nanti akan tercatat potensi dari nahdliyin. Dengan demikian bisa diketahui jumlah keseluruhan aset, potensi, ragam profesi, status ekonomi dan lain-lain yang dimiliki oleh warga NU,” sambung alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Subhan menuturkan, sebanyak 20 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Nganjuk menyatakan siap menyukseskan program ini. Diketahui setiap MWCNU telah menyetorkan nama-nama penanggung jawab yang terdiri dari ketua tanfidziyah, sekretaris, dan tiga operator perwakilan ranting.
“Jika sensus ini sudah berjalan maka penentuan program jamiyah NU tentu orientasinya berdasarkan kondisi riil dari warga NU, bukan berdasar dari keinginan pengurus,” imbuhnya.
PCNU Nganjuk, lanjut Subhan, menargetkan 500 ribu capaian data warga NU di tahap pertama. Adapun pelaksanaan sensus akan dilakukan secara terukur serta struktural, mulai dari PCNU, MWCNU, hingga seluruh Ranting NU di Kabupaten Nganjuk.
“Pelaksanaan sensus warga NU ini kami menugaskan tim Media Center PCNU Nganjuk,” kata Subhan.
Salah satu peserta bimtek asal Ngronggot, Khoiru Rozikin, menyebut bahwa sensus warga NU melalui aplikasi SISNU, menjadi sebuah transformasi nyata yang dilakukan PCNU Nganjuk. Menurutnya, hal itu sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
“Saat ini selain kuantitas, kita juga membutuhkan kualitas untuk menunjukkan kebesaran jamiyah kita tercinta ini,” pungkasnya.
