
FGD yang digelar Pergunu Nganjuk dalam rangka Harlah ke-70 Pergunu. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)
Haafidh Nur Siddiq Yusuf
Kontributor
Nganjuk, NU Online Jatim
Para guru yang tergabung dalam Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Nganjuk diminta untuk meningkatkan profesionalismenya. Sebagai organisasi profesi, Pergunu pun harus proaktif dalam meningkatan profesionalisme para anggotanya.
Hal itu diungkapkan Sururi, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pergunu Jatim, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar dalam rangka peringatan Harlah ke-70 Pergunu. Kegiatan dilaksanakan di kantor Pergunu Kabupaten Nganjuk pada Selasa (15/03/2022).
“Guna menjawab tantangan zaman, Harlah ke-70 Pergunu harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terutama bagi warga NU, sehingga para kader NU mempunyai pendidikan yang baik,” kata Sururi.
Disampaikan Sururi, Indonesia bakal mencapai masa emas pada tahun 2045 yang bertepatan 100 tahun kemerdekaan. Oleh sebab itu, SDM yang unggul dan berkualitas perlu disiapkan secara baik melalui pendekatan yang menyatu dengan kebiasaan hidupan generasi saat ini.
“Para guru sebagai fasilitator pendidikan dituntut untuk bisa mempelajari dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi mengingat pemanfaatan teknologi dan informasi dapat menunjang proses pembelajaran, seperti era pandemi saat ini,” sambungnya.
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini, lanjut Sururi, memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Adapun dampak yang ditimbulkan adalah informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan.
“Inovasi dalam pembelajaran makin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang makin memudahkan proses pendidikan. Semoga pergunu selalu diberikan kemudahan, kesuksesan dan keberkahan bagi semua guru,” tuturnya.
Sementara itu, Azis Kabul Budiono, Ketua PC Pergunu Nganjuk, mengajak kepada semua kader Pergunu agar senantiasa bersyukur atas berbagai anugerah yang telah diberikan oleh Allah,Swt. Menurutnya, bertambahnya usia Pergunu harus dijadikan momentum untuk meningkatkan peran serta pergunu dalam berkiprah mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Usia 70 tahun bukan usia yang muda lagi. Pergunu harus mampu tampil melayani masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat,” katanya.
Diketahui, sebelum melakukan pertemuan, para guru NU ini berziarah ke makam muassis NU dan Pergunu, di antaranya, ke KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, dan KH Jamaluddin Abdullah Ngetos.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Merayakan Maulid Nabi, Meneladani 4 Sifat Rasulullah
2
DPR Sahkan BP Haji Jadi Kementerian Khusus
3
Khutbah Jumat: Kejujuran dan Integritas sebagai Muslim Sejati
4
Konfercab XIX, Fatayat NU Blitar Luncurkan Buku Fatayat NU Mempesona
5
Hukum Merayakan Maulid Nabi dan Amaliyah yang Dianjurkan
6
Pemerintah Sahkan UU Haji Terbaru, Komitmen Layanan Lebih Mudah dan Transparan
Terkini
Lihat Semua