
Kajian kitab Mabadi Fiqih PR IPNU IPPNU Desa Dawuhan, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. (Foto: NOJ/MN)
Lina Aulia
Penulis
Madiun, NU Online Jatim
Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Dawuhan, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun sukses menggelar acara Khotmil Quran yang dirangkai dengan kajian kitab Mabadi Fiqih juz satu pada Ahad (14/02/2021).
Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin setiap Ahad Legi dan digelar secara bergilir di mushola dan masjid se-Desa Dawuhan. Pada kesempatan ini rutinan dilaksanakan di Mushola Baitus Sholihin desa setempat.
Acara ini diikuti oleh pengurus dan anggota PR IPNU IPPNU Desa Dawuhan. Serta dihadiri oleh pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Pilangkenceng.
Acara diawali dengan Khotmil Quran dan dilanjut dengan kajian kitab Mabadi Fiqih Juz 1 yang dibacakan oleh Rais Syuriah Pengurus Ranting NU Desa Dawuhan, Bapak Supangat. Dalam kajian tersebut dirinya mengajak jamaah untuk berpikir bahwa sekarang sudah zaman akhir. Keadaan semakin memprihatinkan karena saat ini banyak musibah terjadi di mana-mana. Maka yang perlu dilakukan adalah semakin mendekatkan diri kepada Allah.
”Allah telah mengangkat sebagian ilmu dari bumi yaitu dengan wafatnya beberapa ulama yang beruntun pada akhir-akhir ini. Maka dari itu yang paling tepat adalah semakin mendekat kepada Allah semampu kita dan mendekat kepada orang-orang alim untuk mendapat kucuran ilmu dari mereka,” katanya.
Mempelajari ilmu fiqih sangatlah penting. Karena ilmu fiqih adalah ilmu yang mempelajari hukum syariat Islam dan tata cara beribadah secara benar. Seseorang yang sudah mengamalkan suatu ibadah namun tanpa ilmu maka bisa saja amal tersebut tidak sah.
”Banyak yang sudah melakukan namun belum mengetahui ilmunya, termasuk wudhu dan shalat mungkin sebagian orang belum mengetahui tata cara melaksanakan yang benar sesuai syariat. Padahal hal tersebut dilakukan setiap hari. Maka itulah pentingnya mengaji kitab ini, karena fiqih merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum dalam islam dan tata cara ibadah kepada Allah,” terangnya.
Ketua PR IPNU Desa Dawuhan, Dimas Shahren Nurhidayyah mengungkapkan bahwa banyak anggota yang belum pernah mengaji kitab kuning. Hal tersebut yang menggerakkan PR IPNU dan IPPNU Desa Dawuhan mengadakan kajian rutin kitab Mabadi Fiqih juz satu.
”Harapannya agar wawasan tentang ilmu agama dari anggota bisa bertambah, dan dengan agenda rutin ini dapat mempererat tali silaturahmi serta menambah kesolidan kami dalam berorganisasi," tuturnya.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan khidmat. Acara ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa Khotmil Quran yang dipimpin oleh takmir mushola setempat, Bapak Sutarso.
Penulis : Mirna Nur Asyiah
Editor: Risma Savhira
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
4
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
5
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
6
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
Terkini
Lihat Semua