• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Matraman

MUSKERWIL NU JATIM

Penasaran dengan Keris dan Pusaka? Datang Saja ke Arena Muskerwil

Penasaran dengan Keris dan Pusaka? Datang Saja ke Arena Muskerwil
Selama kegiatan Muskerwil NU Jatim juga tersedia aneka jenis keris dan pusaka. (Foto: NOJ/Hilyatul Maknunah)
Selama kegiatan Muskerwil NU Jatim juga tersedia aneka jenis keris dan pusaka. (Foto: NOJ/Hilyatul Maknunah)

Nganjuk, NU Online Jatim

Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur dihelat di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Mojosari, Nganjuk sejak Sabtu hingga Ahad (24-25/12/2022). 


Tidak semata diisi dengan persidangan, selama kegiatan berlangsung, peserta juga dapat menyempatkan untuk melihat dari dekat beberapa stan yang ada di lokasi. Salah satunya pameran pusaka milik komunitas Pelestari Tolan Aji (Pataji) Ngadiboyo.


Andriyan Agus selaku ketua komunitas menjelaskan pihaknya kerap berkolaborasi dengan pegiat budaya termasuk Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU. "Orientasi kami adalah mengedukasi masyarakat tentang pusaka yang merupakan peninggalan bersejarah di Indonesia," katanya kepada NU Online Jatim, Sabtu (24/12/2022).


Agus menjelaskan bahwa tidak hanya keris, beberapa pusaka lain  dipamerkan seperti tombak dan pedang. "Bahkan ada pusaka luar Jawa, seperti Badik Bugis, Rencong Aceh dan lain-lain yang semuanya merupakan peninggalan kerajaan zaman dahulu," terang dia. 


Pihaknya berharap edukasi peninggalan bersejarah ini dapat menjadi upaya menghidupkan budaya di hati masyarakat. "Bahkan jika ada orang yang hendak mengoleksi atau memaharkan, kami berkenan melayani," tambahnya.


Walaupun telah banyak pusaka peninggalan kerajaan zaman dahulu yang dikoleksi komunitas Pataji Ngadiboyo, komunitas juga mengadakan pelatihan penempaan keris. Kegiatan bekerja sama dengan beberapa pegiat budaya Nusantara. "Hal ini dalam rangka  menjaga regenerasi pusaka," jelasnya.


Agus mengisahkan bahwa antusias peserta Muskerwil cukup besar dalam menggali dan belajar tentang dunia perkerisan. Dan Paguyuban Pataji Ngabdiboyo Nganjuk memamerkan koleksi keris, tombak, badik, hingga golok. Tambah sakral lagi, pihaknya mengalungi dan menaburi dengan kembang 7 rupa.


Sedangkan Gus Gus Edi Mustofa  mengemukakan bahwa barang-barang yang dipamerkan bagian dari melestarikan budaya bangsa Indonesia. "Benda-benda peninggalan leluhur yang adiluhung ini diharapkan dicintai oleh para anggota musyawirin, khususnya kaula muda," ujarnya.


Disebutkan, paguyuban yang dirintis 21 Desember 2017 tersebut sudah mengoleksi ratusan benda antik zaman dulu. Harganya pun lumayan menguras kantong. Selama dua hari, lanjutnya, pihaknya tidak hanya memamerkan koleksi. Melainkan menjual kepada musyawirin dengan harga jutaan rupiah. Paling mahal, di atas 5 juta rupiah.


"Harga tergantung dari pamor, bilah, gagang, warangka, kualitas besi. Semakin tinggi nilai estetikanya, maka semakin mahal harganya. Notabene warangkanya terbuat dari kayu Timoho," ungkapnya.


Berikut nama-nama pameran keris yang dibawa selama Muskerwil NU Jatim, yaitu: dhapur Badig, tangguh Sulawesi, pamor Dwi Pamor; dhapur Kiai Tilam Mupeh, tangguh Mataram, pamor Uler Lulut; dhapur Kiai Tilam Mupeh, tangguh Mataram, pamor Udan Mas. Juga dhapur Kiai Jalak Tilam Sari, tangguh BP, pamor Janur Sinepit; dhapur Nogo Sitoman, tangguh Tundung Madiun, pamor Wengkon Nisen.


Dhapur Singo Barong Kinantah, tangguh Mataram, pamor Iline Wareng; dhapur Panimbal, tangguh Mataram S.A, pamor ceprit; dhapur Kiai Brojol, tangguh Pajajaran, pamor Warongko Gundit, dhapur Kiai Brojol, tangguh Mataram, pamor Uler Lulut; dhapur Tombak Sigar Jantung, tangguh Mataram, pamor Pendaringan Kebak; terakhir dhapur Kuduk Cemoro.


Selain itu, di arena juga menyajikan kuliner, camilan, kaos, baju, kopiah, aksesoris, tas, hingga minuman dan gorengan. Menariknya, ada yang dibagikan secara sebagai dukungan kepada peserta yang datang dari berbagai Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.


Editor:

Matraman Terbaru