Ponorogo, NU Online Jatim
Meski di masa Pandemi Covid-19, semangat tinggi KH Hasanun, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Chasanul Huda Al-Fallah terus bersemangat melakukan upaya pengembangan pesantrennya. Kali ini, KH Hasanun menambah gedung tsanawiyah dan aliyah Ma'arif di komplek pondoknya, Jumat (19/02/2021).
Dalam pantauan media ini, KH Hasanun mengundang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo dan Bupati Ponorogo terpilih Sugiri Sancoko dalam prosesi Munggah Molo (menaikkan tiang atap dalam adat Ponorogo) pesantren yang ia perjuangkan semenjak tahun 1984 itu. Adapun KH Hasanun merupakan mantan ketua pengurus forum Majelis Wakil Cabang.
Ia terlihat sangat antusias serta berharap pengembangan pesantrennya bisa melahirkan kader-kader Ahlussunah wal Jamaah Annadliyah. Berkat doa para pengurus PCNU dan KH Solikhan Rais Syuriyah PCNU Ponorogo.
KH Hasanun mengatakan, pengembangan bangunan pesantrennya itu semua karena semangat ingin melahirkan generasi-generasi Ahlussunah wal Jamaah Annadliyah. "Semangat semua, jadi li i'la'i kalimatillah," katanya.
KH Hasanun mengungkapkan, melalui pesantrennya tersebut ia bercita-cita untuk terus menghidupkan dan memilihara Ahlussunah wal Jamaah Annadliyah. "Benteng lek ra pondok pesantren opo?. (Benteng kalau tidak pondok pesantren, apa?). Untuk membentengi Ahlussunah Wal Jamaah," tegasnya.
Pesantren yang memiliki luas 2.400 hektar itu kini mulai terbangun fasilitas untuk sekolah Tsanawiyah dan Aliyah. "Ini pembangunan gedung, karena kebutuhan santri yang mulai berkembang. Ya mudah-mudahan dengan penambahan gedung ini, bisa lebih terfasilitasi baik ngajinya maupun formalnya," tutur Ketua PCNU Ponorogo KH Fatchul Azis, usai kenduri Munggah Molo di ponpes tersebut.
Sementara itu, Bupati Ponorogo terpilih Sugiri Sancoko yang turut hadir dalam prosesi Munggah Molo menambahkan, pendidikan pesantren sangat cocok untuk bumi Ponorogo bahkan untuk Indonesia karena tidak memiliki residu.
"Kiai mampu mentransfer tidak hanya pendidikan dan ilmu, tapi mampu mentransfer karakter. Dan itu hanya bisa terbentuk di pesantren, sehingga pesantren ini sangat pas dengan konsep kami, Ponorogo harus menjadi kota santri dan kota budaya," tandasnya.
Editor: Romza