Ramadhan Jadi Momentum Melatih Keikhlasan dalam Beribadah

Pacitan, NU Online Jatim

Pengurus Pondok Pesantren Al Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Hj Nurul Musrifah, mengajak umat Islam untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum melatih keikhlasan dalam beribadah. Menurutnya, keikhlasan adalah kunci diterimanya amal ibadah di sisi Allah SWT.

 

"Cobaan diberikan kepada umat untuk mengukur kualitas keimanan serta kesabaran. Sebagai manusia, kita hanya perlu berserah diri dan mengikhlaskan segala apa yang diberikan oleh Allah SWT," ujarnya dalam program ‘Kalam Ramadhan’ yang ditayangkan di kanal YouTube ashabussinema, dikutip pada Ahad (09/03/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa keikhlasan adalah sesuatu yang murni, tidak bercampur dengan niat buruk atau pamrih. Ibadah yang ikhlas didasarkan pada cinta kepada Allah SWT semata, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.

 

"Keikhlasan atau rasa ikhlas sebetulnya adalah sesuatu yang murni dan tidak tercampur dengan hal-hal yang lain, seperti niat buruk. Perbuatan harus berdasarkan karena cinta kepada Allah SWT, tempat meminta segala sesuatu," jelasnya.

 

Hj Nurul Musrifah mengingatkan bahwa tidak semua orang mampu beribadah dengan ikhlas. Terkadang, amalan baik yang dilakukan disertai dengan riya atau ujub, sehingga pahalanya menjadi sia-sia.

 

"Namun, tidak semua manusia bisa melakukan sesuatu tanpa mengharap sesuatu. Contohnya, seseorang yang berinfak dengan jumlah yang sangat besar, orang itu akan berkata bahwa ia ikhlas sebagian hartanya diberikan untuk menabung pahala dan membantu orang lain," tuturnya.

 

Ia mengutip perkataan ulama yang menyebutkan tiga ciri orang yang ikhlas, yakni tidak terpengaruh pujian, tidak memperhitungkan perbuatan, dan berniat karena Allah SWT.

 

"Karena itu, mulailah kita melakukan segala hal dengan ikhlas. Niscaya Allah akan memberikan yang terbaik serta menjanjikan surga terindah bagi orang-orang yang taat dan ikhlas dalam menjalankan ibadahnya," ajaknya.