• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Matraman

Resmikan Pergantian Kijing Makam, Ini Pesan Gus Miftah

Resmikan Pergantian Kijing Makam, Ini Pesan Gus Miftah
Gus Miftah meresmikan pergantian kijing makam Kiai Ageng Muhammad Besari dan Nyai Ageng Muhammad Besari. (Foto: Arisel WA)
Gus Miftah meresmikan pergantian kijing makam Kiai Ageng Muhammad Besari dan Nyai Ageng Muhammad Besari. (Foto: Arisel WA)

Ponorogo, NU Online Jatim

KH Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa dikenal dengan Gus Miftah meresmikan pergantian kijing makam Kiai Ageng Muhammad Besari dan Nyai Ageng Muhammad Besari, Ahad (24/04/2022). Acara berlangsung di komplek makam religi Tegalsari, Dusun Gendol, Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo.


Di sela usai pergantian kijing Kiai Ageng Muhammad Besari dan Nyai Besari, Gus Miftah menitipkan pesan pada generasi muda untuk dapat mengetahui perjuangan dan kisah hidup aulia dan para pejuang. Yang dalam hal ini termasuk Kiai Ageng Muhammad Besari, yang menjadi tonggak sejarah pondok pesantren di tanah Jawa.


"Untuk kaum muda salah satu yang perlu kita ketahui adalah perjuangan dan kisah hidup dari para wali dan para pejuang," katanya.


Dirinya kemudian menjelaskan mengapa begitu perhatian terhadap makam Kiai Ageng Muhammad Besari. Tidak lain karena almaghfurlah adalah salah satu ulama yang menjadi tonggak sejarah pondok pesantren di tanah jawa.


"Dengan begitu banyak melahirkan kiai dan pemimpin bangsa yang luar biasa," katanya pada NU Online Jatim.


Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta itu mengungkapkan bahwa pergantian kijing ini merupakan suatu bagian dari rasa menghormati, menghargai dan sebagai bentuk cinta kepada sesepuh.


"Tujuannya diganti adalah bagian dari ta'dziman, wa takriman wa mahabbatan bagian rasa cinta kita pada sesepuh sehingga lebih pantas dijadikan destinasi untuk berziarah," terangnya.


Di kesempatan yang sama, Hamdan Rifaai selaku Ketua Yayasan Kiai Ageng Besari menjelaskan bahwa berziarah ke makam aulia tujuannya ialah wasilah agar doa cepat terkabul. Namun ada dua hal yang harus memperhatikan yakni adab, sopan santun serta niat yang baik. 


"Bahwa yang jelas ketika berkunjung pada makam aulia, kita tidak minta pada yang dimakamkan tetapi minta pada Allah cuma kita berwasilah melalui kekasih Allah. Jadi kalau ke sini, ya pakai adat etika sopan santun yang ada pada ajaran agama Islam. Yang kedua niatnya yang baik-baik mawon ketika kita ziarah,"  pesannya.


Ia menambahkan, pergantian kijing ini berasal dari inisiatif Gus Miftah untuk bersama melakukan renovasi dan diperbarui agar saat berziarah lebih nyaman.


Editor:

Matraman Terbaru