Ponorogo, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo terus melakukan upaya penanggulangan bencana. Kali ini, LPBINU bekerja sama dengan Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Ponorogo (RMINU) Ponorogo tentang pembentukan Santri Tangguh Bencana (Sanggup) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hikam, Joresan, Mlarak, Sabtu (30/10).
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak PC LPBINU dengan RMINU Ponorogo.
Novi Trihartanto, Ketua PC LPBINU Ponorogo mengatakan, nota kesepahaman dibuat karena adanya potensi korban bencana juga di lingkungan pesantren. Karena pesantren memiliki sifat terpusat.
"Ketika masyarakat pesantren tidak tangguh, belum bisa mencegah pengurangan risiko bencana, di dalam pesantren sendiri, maka akan terjadi banyak korban," katanya.
Novi menjelaskan, apabila santri memahami alur pola risiko dan pencegahan bencana sebelum terjadi bencana, potensi banyaknya korban bisa dikurangi.
"Selain itu, masyarakat pondok bisa memberikan sumbangsih terhadap masyarakat sekitar untuk memberikan edukasi pengamanan terkait kebencanaan. Baik ketika terjadi bencana maupun sebelum terjadi bencana," paparnya.
Novi menambahkan, dalam teknis kerja sama itu tim LPBINU sebagai fasilitator untuk menyiapkan santri tangguh bencana.
"LPBINU sebagai pelatihnya. RMI sebagai subjek dan objeknya. Kita hanya sebagai fasilitator untuk menjadikan santri ini lebih tangguh," pungkasnya.