• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Siti Ngaisah, Kader Fatayat NU Raup Omzet Jutaan dari Kuliner

Siti Ngaisah, Kader Fatayat NU Raup Omzet Jutaan dari Kuliner
Siti Ngaisah, kader Fatayat NU di Trenggalek yang memiliki usaha kuliner dengan omzet puluhan juta. (Foto: NOJ/ Marisa Khoirila)
Siti Ngaisah, kader Fatayat NU di Trenggalek yang memiliki usaha kuliner dengan omzet puluhan juta. (Foto: NOJ/ Marisa Khoirila)

Trenggalek, NU Online Jatim

Siti Ngaisah, kader Fatayat NU asal Desa Pakel, Kecamatan Pule, Trenggalek menjadikan hobinya dalam memasak sebagai prestasi dan bernilai jual. Hal itu direalisasikan dengan membuka usaha kuliner yang diberi nama 'Nisa Catering'.

 

Usaha kulinernya dilakukan di tengah aktivitas lain sebagai guru di Taman Kanak-Kanak Pertiwi, Desa Joho, Pule, Trenggalek.  Di antara menu yang tersedia mulai ayam lodho, nasi tumpeng, nasi kotak, dan berbagai jenis kue, serta sambal. Dari usaha itu, ia mampu meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya.

 

"Saya merintis usaha kuliner ini sejak tahun 2015. Awalnya hanya menerima pesanan kecil-kecilan saja, sampai akhirnya ratusan pesanan yang saya terima," kata Isah, sapaan akrabnya, Kamis (28/10).

 

Isah menceritakan, dulu promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut, dengan memanfaatkan kelebihan diri yang bekerja di Pemerintahan Desa sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dirinya kemudian berinisiatif membuat akun instagram sebagai media promosi.

 

"Namun kurang efektif karena tidak ada yang mengelola secara intens,” terang Isah yang saat ini menjabat sebagai Bendahara 3 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Pule.

 

Lambat laun, berkat upayanya yang tidak pernah lelah, usaha kuliner yang ditekuni mulai dikenal banyak orang. Bahkan, ia mengaku pernah mengirim pesanan ayam lodho hingga luar negeri.

 

"Saya pernah beberapa kali mengirim pesanan ayam lodho ke Hongkong, melalui teman saya yang bekerja di jasa antar barang luar dan dalam negeri," imbuh alumni Universitas Terbuka (UT) Cabang Trenggalek itu.

 

Dari usahanya tersebut, kini Isah mampu menghasilkan omzet Rp 10-20 juta setiap bulan. Menurutnya, omzet yang besar tersebut tidak bisa diraih dengan mudah. Dibutuhkan ketelatenan dan pengorbanan, baik itu tenaga, waktu, dan materi.

 

“Selain itu, keberhasilan ini berkat dukungan penuuh dari keluarga hingga saya tetap istiqomah dan tidak putus asa dan bersemangat dalam mengerjakannya. Karena memasak memang hobi saya,” ungkapnya.

 

Tidak hanya mahir memasak, Isah juga mahir dalam menata makanan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kali memenangi kejuaran menghias makanan, baik dari tingkat desa, kecamatan, bahkan kabupaten.

 

"Saya pernah juara satu lomba cipta menu olahan ikan se-Kabupaten Trenggalek, juara dua lomba kreasi tumpeng, juara dua penataan jajanan, juara tiga lomba Garnis atau menghias makanan se-Kecamatan Pule, dan yang lainnya," tandasnya.


Matraman Terbaru