• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Tragedi Kanjuruhan, Gus Fuad Pleret Imbau Orang Tua Dampingi Nonton Bola

Tragedi Kanjuruhan, Gus Fuad Pleret Imbau Orang Tua Dampingi Nonton Bola
Gus Fuad Pleret. (Foto: NOJ/Anwar)
Gus Fuad Pleret. (Foto: NOJ/Anwar)

Pacitan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah, Pleret, Bantul, Yogyakarta, KH. Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered ikut serta memberikan komentar atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, (01/10/2022). Dirinya mengimbau kepada orang tua agar mendampingi anak yang suka menonton sepak bola di stadion.

 

“Dengan didampingi orang tua, setidaknya dapat meredam situasi psikologi si anak yang liar. Kalau ada orang tua kan ada rem-nya,” kata Gus Fuad yang ditayangkan di kanal YouTube Gus Fuad Channel , Senin (03/10/2022).

 

Gus Fuad menyampaikan, suporter di Indonesia harus belajar dari pemandangan suporter di negara-negara Eropa yang selalu didampingi oleh orang tuanya. Hal itu tentu dapat menghindari peristiwa yang tidak diinginkan ketika menonton sepak bola.

 

“Saya jadi ingat bahwa di video dan foto-foto suporter liga-liga Eropa kita melihat anak-anak yang sedang digendong orang tua, kemudian remaja yang bergandengan tangan dengan ayahnya. Mungkin juga perlu jika suporter bola di Indonesia diberikan edukasi seperti itu,” imbuh Gus Fuad.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan ada beberapa kekeliruan yang menyebabkan peristiwa itu terjadi. Pelaksanaan pertandingan kala itu juga tidak memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan sepak bola.

 

“Pertama, pihak kepolisian meminta agar pertandingan tidak dilakukan pada malam hari, akan tetapi dari panitia pelaksana bersikeras untuk dilaksanakan pada malam hari.

 

Dalam pertandingan itu, penggunaan gas air mata oleh polisi menjadi sorotan. Padahal dalam aturan induk organisasi sepak bola di dunia atau Federation Internationale de Football Association (FIFA) terkait pengamanan dan keamanan, petugas keamanan tidak diperkenankan memakai gas air mata.



“Kedua, kekeliruan ketika ada penggunaan gas air mata yang itu menurut FIFA tidak boleh dalam pertandingan sepak bola. Kemudian ada insiden pihak pengamanan yang menendang penonton,” pungkasnya.


Matraman Terbaru