• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

1 ABAD NU

Wapres RI Dorong NU Terus Berkontribusi Baik pada Bangsa dan Negara

Wapres RI Dorong NU Terus Berkontribusi Baik pada Bangsa dan Negara
Wapres RI KH Ma'ruf Amin saat acara Anugerah 1 Abad NU di Teater Tanah Airku TMII, Jakarta, Selasa (31/01/2023) malam. (Foto: NOJ/ Instagram @kyai_marufamin)
Wapres RI KH Ma'ruf Amin saat acara Anugerah 1 Abad NU di Teater Tanah Airku TMII, Jakarta, Selasa (31/01/2023) malam. (Foto: NOJ/ Instagram @kyai_marufamin)

Pacitan, NU Online Jatim

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH Ma'ruf Amin mendorong agar Nahdlatul Ulama (NU) terus berkontribusi baik kepada bangsa dan negara (islahil wathan), dunia (islahil ‘alam), maupun perbaikan umat (islahil ummah).


Penegasan tersebut disampaikan saat acara Anugerah 1 Abad NU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam. Kiai Ma’ruf menerima anugerah penghargaan sebagai mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Islahil umat ini memperbaiki umat, masyarakat, ke arah yang lebih baik. Kalau bahasa saya memperbaiki umat itu santrinisasi umat. Jadi, umat ini kita santrikan semua. Supaya berpikir santri dan juga berperilaku santri,” ujarnya.


Kiai Ma’ruf menjelaskan, yang dimaksud santrinisasi bukanlah Islamisasi, karena hal ini akan mengganggu kerukunan umat beragama di Indonesia. Menurutnya, santrinisasi lebih kepada menjadi umat terbaik dengan mengamalkan kebaikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip NU.


“Umat yang terbaik yang mampu melakukan amal ma’ruf sesuai dengan cara-cara dakwah Nahdliyah. Dan juga membangun umat yang kuat. Ummatan qowiyyan dan juga umat yang memiliki ketangguhan, resilience,” jelasnya.


Alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang itu, mengajak Nahdliyin untuk tetap mengamalkan kebaikan secara berkelanjutan (sustainable improvement). Dirinya juga berpesan, NU perlu menyiapkan langkah-langkah strategis yang lebih menantang, baik di tingkat nasional maupun global, mengingat NU sudah memasuki abad kedua.


“Karena itu, saya kira kita memasuki abad kedua, seratus tahun kedua, maka kita perlu menyiapkan langkah-langkah, khutuwat islahiyah, insyithah islahiyah, yang lebih tajam dan mengarah sesuai dengan tantangan yang kita hadapi, baik pada tingkatan keumatan, kebangsaan dan kenegaraan maupun pada tantangan yang sifatnya global,” imbuhnya.


Kiai Ma’ruf menyampaikan, bahwa jabatan Rais Aam bukan sekadar lembaga struktural tertinggi di NU, tetapi Rais Aam merupakan maqam atau kedudukan yang bisa diduduki oleh orang yang memiliki kualifikasi dan kriteria tepat. Ia tak lupa berterima kasih telah diberikan penghargaan sebagai mantan Rais Aam PBNU.


“Saya mengucapkan terima kasih telah diberikan penghargaan sebagai mantan Rais Aam PBNU. Dan saya sebenarnya merasa bukan shohibul maqam. Karena, pemilihan saya sebagai Rais Aam sendiri saya nisbahkan sebagai Rais Aam dhoruri atau darurat, artinya Rais Aam yang darurat saja ketika dipilih di Muktamar NU di Surabaya,” pungkasnya.


Matraman Terbaru