Metropolis

5 Kunci Usaha Penuh Berkah ala Gus Iqdam

Jumat, 11 April 2025 | 08:00 WIB

5 Kunci Usaha Penuh Berkah ala Gus Iqdam

Gus Iqdam. (Foto: NOJ/Tribunjatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Agus H Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memaparkan hal-hal yang akan menjadikan usaha atau pekerjaan menjadi berkah. Hal tersebut ia sampaikan saat Halal Bihalal Idul Fitri 1446 Hijriyah di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition Jl. Ahmad Yani No. 99, Jemur Wonosari, Kecamatan. Wonocolo, Surabaya, Kamis (10/04/2025).

 

Acara ini dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, para jajaran direksi BUMD Pemprov Jatim, komisaris BUMD, dan ribuan pegiat koperasi dan pelaku UKM di Jatim.

 

“Pertama, agar mendapat berkah jangan pernah meninggalkan kewajiban sesibuk apapun urusan kita. Jika seorang pemimpin, ajaklah anggota kita untuk tidak melupakan kewajibannya,” katanya.

 

Kedua, jangan sampai menyakiti makhluk Allah yang lain hanya karena pekerjaan. Tidak perlu mematikan usaha atau rezeki orang lain. Boleh membranding usaha dengan sebaik-baiknya, namun tidak diperkenankan menjatuhkan usaha di sekitarnya jika ingin mendapatkan keberkahan.

 

“Ketiga, bekerjalah dengan niat menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari perkara yang diharamkan. Jangan mencari kerja untuk jabatan atau uang,” ujarnya.

 

Keempat, jangan terlalu memforsir fisik dalam bekerja. Boleh bekerja keras, namun tetap memperhatikan kondisi fisik. Boleh bekerja dengan rajin namun jangan pernah melupakan Allah SWT.

 

"Rajin boleh, namun jangan lupa memberi waktu luang untuk berkumpul dengan keluarga, bersenang-senang dengan istri dan anak. Tubuh kita ini butuh istirahat. Perlu setelah gajian pergi makan enak untuk badan kita. Jalan-jalan bersama keluarga, ini penting. Asalkan tidak terlalu sering,” terangnya.

 

Kelima, agar mendapat keberkahan dalam pekerjaan jangan pernah merasa rejeki yang diperoleh berasal dari usahanya sendiri. Padahal hakikatnya rejeki dan segala kenikmatan yang didapat oleh manusia itu datang dari Allah. Jika tidak memahami hal ini, efeknya akan merasa sombong ketika merasa berhasil.

 

“Semua nikmat yang datangnya dari Allah harus digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ucapnya.

 

Jika kenikmatan yang diperoleh tidak digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka nikmat itu akan menjadi musibah. Jika sekecil apapaun nikmat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka akan menjadi bentuk syukur.

 

“Dan nikmat yang disyukuri akan ditambah oleh Allah. Jawa Timur harus optimis dengan disertai bekerja dengan sungguh-sungguh,” tandasnya.