• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Metropolis

Abadikan Diri di Apel Hari Santri 2023, Ini Spot Foto Favorit di Tugu Pahlawan

Abadikan Diri di Apel Hari Santri 2023, Ini Spot Foto Favorit di Tugu Pahlawan
Spot foto yang jadi pilihan peserta apel hari santri 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya. (Foto:mNOJ/Firdausi)
Spot foto yang jadi pilihan peserta apel hari santri 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya. (Foto:mNOJ/Firdausi)

Surabaya, NU Online Jatim
Apel Hari Santri 2023 yang dipusatkan di Tugu Pahlawan Surabaya, Ahad (22/10/2023) sangat membekas bagi jamaah yang datang ke lokasi. Karena banyak foto kegiatan yang mereka abadikan di dalam memori smartphonenya masing-masing.

 

Tugu Pahlawan dibangun untuk mengenang peristiwa heroik arek-arek Suroboyo yang gugur di medan perang, tepatnya pecah pada 10 November 1945. Tugu ini juga menyimpan estetika tersendiri, sehingga banyak peserta apel yang mencari spot foto yang menarik sehingga bisa dijadikan kenang-kenangan dan status di media sosial.

 

Salah satu peserta apel asal Sumenep, Achmah Rifqi merasa gembira saat dirinya berada di dalam tugu yang dijadikan ikon Kota Surabaya itu. Ia menceritakan, saat dirinya bersama rombongan berada di dalam tugu, dirinya masih belum bisa berselfi di beberapa titik yang katanya asyik dijadikan latar belakang gambar.

 

"Jadi saat masuk, kami beserta santri diarahkan oleh panitia untuk berbaris bersama peserta apel lainnya. Yang tidak mengenakan baju putih dan kopiah hitam, diminta untuk menempati posisi di paling belakang. Sedangkan bagi perempuan, peserta apel yang tidak memakai kerudung putih, juga diminta menempati posisi paling belakang," ujarnya kepada NU Online Jatim, Senin (23/10/2023).

 

Usai apel dinyatakan selesai, sasaran utama adalah berselfi bersama tamu kehormatan, seperti Presiden RI, masyayikh dan ibu nyai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

 

Setelah itu, dirinya bersama yang lain mencari spot foto di Tugu Pahlawan. Rifqi menyebutkan, ada beberapa lokasi yang mereka pilih sebagai spot foto, yaitu:

 

1. Museum 10 November

Rifqi mengatakan, museumnya unik, tak sama dengan museum yang ada di Sumenep. Bentuknya di sini seperti piramida Mesir (limas) atau jika mengandai-ngandai, mirip museum Louvre di Prancis.

 

"Tak seperti museum lainnya. Museum 10 November seakan-akan terpendam di dalam tanah. Yang terlihat hanya bagian atapnya," ungkapnya.

 

Sebagaimana yang terpajang di depan pintu loket masuk, kata dia, museum ini menyediakan layanan di setiap lantai. Ia menyebutkan antara lain, kids corner, memorabilia pahwalawan, galery, Surabaya pada masa Proklamasi, diaroma elektronik, Surabaya pasca Proklamasi, laskar rakyat, pyramid gantung, diorama statis 1.

 

Selain itu, lanjutnya, ada pula koleksi senjata, foto pertempuran, diorama statis 2, diorama dapur umum, pernik 10 November, pertempuran Surabaya masa dan pasca, patung gugur bunga dan auditorium.

 

2. Patung dan bangunan unik

Yang menyita perhatian peserta apel, kata Rifqi, adalah makam pahlawan tak dikenal. Diceritakan bahwa Nahdliyin mengira-ngira bahwa di bawah patung itu terdapat jenazah pahlawan kemerdekaan yang kemungkinan identitasnya tidak dikenal lagi.

 

Mantan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ganding ini mengutarakan, patung yang berwarna hitam kecoklatan itu telah memberikan gambaran padanya bahwa arek-arek Suroboyo menang melawan penjajah yang ditandai dengan memegang bambu runcing dan senjata mesin.

 

"Merinding bulu kudukku saat berselfi di depan patung yang dikelilingi air itu," curahnya.

 

Selanjutnya adalah patung Soekarno yang sedang memegang buku, seakan-akan sedang membaca. Di sebelahnya ada patung Bung Hatta. Di belakang, di samping kanan dan kirinya, terdapat tiang bangunan kuno.

 

"Yang menjadi objek utama selfi peserta apel adalah patung yang seakan-akan mirip pensil raksasa. Monumen yang ada di jantung tugu tersebut jadi pilihan Nahdliyin untuk mengabadikan dirinya bersama teman-temannya," tandasnya.


Metropolis Terbaru