• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Wilayah di Jawa Timur (Jatim) masih harus waspada cuaca ekstrem hingga dua hari ke depan. Hal ini sesuai dengan imbauan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.


Cuaca ekstrem terjadi dipicu beberapa fenomena alam. "Kondisi cuaca ekstrem ini sesuai yang disampaikan di rilis, itu masih akan terus terjadi sampai tanggal 22 Oktober 2022 mendatang," kata Ahmad Lutfi, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Timur dikutip Viva Jatim, Kamis (20/10/2022).


Menurutnya, potensi cuaca ektrem di wilayah Jawa Timur untuk sepekan ke depan berdasarkan hasil analisis karena beberapa hal.


Di antaranya, pertama, adanya konfergensi di utara Jawa Timur sehingga menyebabkan di jatim adanya terjadi pola perlambatan angin. Sehingga pertumbuhan awanya semakin meningkat dan potensi hujan otomatis semakin ikut meningkat.


Kemudian, kedua,  aktifnya apa yang disebut fenomena gelombang atmosfer, suhu muka laut di perairan di Jatim cenderung lebih hangat. Sehingga dari gabungan ketiga hal tadi meningkatkan potensi pertumbuhan awan columbus yang intens.


"Dampak dari itu akhirnya terjadi hujan yang berlangsung selama beberapa hari ini mas," ungkapnya.


Lutfi menyatakan, berdasarkan pantauan satuan air hujan yang turun di Banjir Kabupaten Blitar masuk dalam kategori tinggi. Dari beberapa pos pantauan disana,  hujan lebih dari 100 milimeter (mm). Artinya kondisi hujannya masuk kategori sangat lebat atau kategori ekstrem.


"Memang di beberapa pantauan Lodoyo kemudian di Bhirowo dan Kanigoro, memang hujannya sudah masuk kategori ekstrem, sudah sangat ekstrem lebih dari 100 milimeter dalam 24 jam. Yang jelas pantauannya lebih dari 100, kalau lebih  kategori sangat lebat. Itu yang menyebabkan menimbulkan dampak adanha banjir di beberapa daerah," jelasnya 


"Bahkan di Judeg posisinya di Selatan Sutojayan sekitar itu, terpantau hingga 221 milimeter," lanjutnya.


Lutfi mengimbau supaya masyarakat harus selalu update, bukan tidak perlu khawatir. Melainkan selalu mengupdate informasi dari BMKG, khususnya terkait prakiraan cuaca di wilayah lainnya.


Hal itu bisa diakses melalui aplikas BMKG maupun melalui situs BMKG lainnya, atau juga melalui sosial media yang telah terverifikasi.


"Masyatakat tetap waspada di tepi aliran sungai, maupun daerah yang memang sudah terbiasa dengan sudah mengalami banjir," tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru