Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim melalui Korbid Pengembangan Ekonomi Umat dan Asosiasi Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Umat (BMTNU) menggelar rapat koordinasi BMTNU se Jatim. Agenda yang bertujuan untuk menyongsong pasar ke depan itu dipusatkan di ruang pertemuan Kantor PWNU Jatim, Jumat (10/11/2023).
Ketua Korbid Pengembangan Ekonomi Umat PWNU Jatim, Agus H Moh Amin Mujib menyampaikan, rapat koordinasi digelar untuk menguatkan jejaring dalam rangka jihad ekonomi. Selain itu, upaya ini merupakan ikhtiar untuk mensinergikan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah dalam satu barisan untuk kepentingan bersama.
“Alhamdulillah, kita sudah mulai menjalankan apa yang kita inginkan bersama dalam rangka untuk jihad ekonomi,” ujarnya.
Ia mengatakan, jihad ekonomi hari ini adalah bagaimana agar masyarakat yang biasanya melakukan transaksi atau memanfaatkan bank-bank konvensional dalam kesehariannya dapat ditarik menjadi nasabah. Apalagi BMTNU tidak termasuk dalam Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
“Kita upayakan agar misal ada warga yang membutuhkan modal kerja, pembiayaannya memanfaatkan BMTNU. Itu yang penting kita lakukan,” tutur Gus Amin.
Wakil Bendahara PWNU Jatim itu menegaskan, agenda ini merupakan wadah sharing permasalahan dan keunggulan masing-masing BMTNU yang tersebar di Jawa Timur. Menurutnya, persoalan yang dihadapi sejumlah BMTNU tersebut nantinya akan dicari solusi terbaik demi kemajuan bersama.
“Tentunya, kalau kita tidak ada masalah sebenarnya ini berjalan atau tidak. Kalau ada masalah berarti ini sudah mulai jalan. Kalau masalahnya berat berarti perjalanannya sudah kencang. Dan apabila mampu memanajemen permasalahan tersebut akan menjadi hal bagus karena itu artinya akan semakin maju,” katanya.
“Segala permasalahan tersebut pasti dicarikan solusi bersama di dalam asosiasi BMTNU se Jatim ini. Jangan berkecil hati, kita pasti mencarikan solusi yang terbaik untuk semua agar pengembangan ekonomi di lingkungan NU semakin maju,” imbuhnya.
Direktur Kepatuhan Bank UMKM Jawa Timur itu menambahkan, bahwa ghiroh dalam pengembangan ekonomi hendaknya terus ditularkan. Hal demikian ini merupakan kesempatan besar bagi NU guna memajukan perekonomian umat.
“Ghiroh ini mari kita tularkan ke tetangga-tetangga kita, kepada PCNU-PCNU yang lain. Ini kesempatan besar, karena sudah ada contohnya di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, salah satunya di Jombang,” tegasnya.
Dirinya mengaku selama ini kerap menunjukkan kepada publik soal kemajuan yang dialami oleh BMTNU di sejumlah daerah. Kemajuan tersebut di antaranya meliputi keuntungan yang diperoleh ataupun program-program inovatif yang dicanangkan.
“Salah satu yang menarik itu kemarin ada tabungan kurban. Ini saya kira merupakan inovasi yang luar biasa dan perlu ditingkatkan ke depan,” ucapnya.
Ia juga menekankan agar dalam pengelolaan BMTNU ini juga masuk pada ranah digital. Pihaknya mengaku sudah ada rekanan developer yang menyiapkan digitalisasinya. “Perjanjiannya menarik, karena tanpa biaya, tetapi disesuaikan dengan penghasilan yang diperoleh,” pungkasnya.
