• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Cetak Dai Muda Andal, Ansor di Sidoarjo Gelar Pelatihan Khatib Jumat

Cetak Dai Muda Andal, Ansor di Sidoarjo Gelar Pelatihan Khatib Jumat
Pelatihan khatib Jumat oleh PAC GP Ansor Sukodono di Aula Masjid Jami’ An Nur Dungus Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Ahad (12/03/2023). (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto)
Pelatihan khatib Jumat oleh PAC GP Ansor Sukodono di Aula Masjid Jami’ An Nur Dungus Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Ahad (12/03/2023). (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sukodono, Sidoarjo mengadakan pelatihan khatib shalat Jumat. Kegiatan yang digelar untuk mencetak dai muda andal itu dipusatkan di Aula Masjid Jami’ An Nur Dungus Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Ahad (12/03/2023).


Pelatihan khatib Jumat ini berkolaborasi dengan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Sidoarjo. Sedikitnya, ada 45 orang kader Nahdlatul Ulama (NU) yang mayoritas berusia muda dari sejumlah kawasan di Kabupaten Sidoarjo mengikuti agenda tersebut.


Ketua PAC GP Ansor Sukodono Achmad Fahrurrozi mengatakan, pelatihan ini sebagai upaya untuk mencetak kader Nahdlatul Ulama (NU) menjadi khatib muda yang andal dan menyejukkan umat saat menyampaikan khutbah Jum’at.


“Pelatihan ini untuk mencetak kader Nahdlatul Ulama andal dan menyejukkan umat di kala menjadi Khatib saat Khutbah Jumat. Harapannya, para peserta pelatihan Khatib ini bisa mempraktikkan hasil dari pelatihan ini di wilayahnya masing-masing,” kata Rozi.


Lebih lanjut, dirinya menegaskan, rencananya sebanyak 45 peserta kader NU itu akan diterjunkan langsung sekaligus mempraktikkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan. Mereka akan praktik menjadi khatib Jum’at di Masjid An Nur Dungus.


“Mereka akan mempraktikkan secara sungguhan menjadi seorang khatib di tengah-tengah para jamaah shalat Jum’at di Masjid Jamik An Nur Dungus Sukodono dalam rangka mendapatkan sertifikasi dari LTMNU Sidoarjo,” tegasnya.


Sementara itu, Ketua PC LTMNU Sidoarjo H Ahmad Syamsuddin selaku pemateri menuturkan, untuk menjadi seorang khatib yang benar harus memenuhi rukun khutbah tanpa melewati satupun dari rukun tersebut. Selain itu, waktu khutbah tidak boleh terlalu lama.


Dijelaskannya, khatib saat berkhutbah harus jelas, singkat, dan padat. Berikutnya, harus memiliki suara yang lantang dan mampu melihat para jamaah di sekitarnya.


“Khatib yang ideal itu durasinya tujuh menit dan maksimal paling lama 10 menit. Adapun hal yang paling ideal untuk disampaikan adalah materi tentang keumatan, bagaimana wasatiyah keumatan lil ‘alamin serta umat bisa tercerahkan,” tegasnya.


Di sisi lain, M Hamdan Habibi, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, ia pernah belajar menjadi khatib sewaktu di pondok pesantren, namun hal tersebut sudah lama dan lupa. Pelatihan ini mengingatkan kembali dirinya tentang syarat rukun Khutbah Jum’at.


“Alhamdulillah, ini teringat dulu waktu masih jadi santri di pondok, pernah latihan khutbah tapi lupa karena dulu saya masih kecil,” ungkapnya.


Diketahui, dalam pelatihan itu para peserta dibekali sejumlah materi, di antaranya tentang syarat dan rukun menjadi seorang khatib shalat Jum’at. Di samping itu, mereka juga dibekali tuntunan praktis mulai tata cara wudlu dan shalat, hingga praktik menjadi seorang khatib saat di atas mimbar.


Metropolis Terbaru