• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Dinkes Jatim Sebut 30 Anak Terjangkit Gagal Ginjal Akut

Dinkes Jatim Sebut 30 Anak Terjangkit Gagal Ginjal Akut
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mencatat sebanyak 30 anak positif gagal ginjal akut misterius. Data per hari Senin (24/10/2022) itu juga mencatat pasien meninggal dunia sejumlah 16 orang.


Selanjutnya, pasien sembuh ada 8 orang, pasien yang sedang dirawat 5 orang, dan dinyatakan exclude 1 orang. Adapun penyakit itu kini disebut sebagai kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).


”Dari 16 kasus meninggal, terdapat 4 pasien yang berdomisili di luar Jawa Timur,” kata Erwin Astha, Kadinkes Jatim dikutip jawapos.com, Senin (24/10/2022).


Pasien yang masih dalam perawatan tersebar di beberapa rumah sakit. Yakni 1 orang di RSUD Soetomo Surabaya, 1 orang di RSUD Saiful Anwar Malang, 1 orang di RS Premier Surabaya (rawat jalan), 1 orang di RS Universitas Muhammadiyah Malang, dan 1 orang domisili Jawa Timur dirawat di RSUP Sarjito Yogjakarta.


Menurut Erwin, jumlah kasus yang dilaporkan tersebut merupakan kasus Atypical Progressive Acute Kidney Injury atau GGAPA. Kasus GGAPA yang dilaporkan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur terjadi pada anak usia 0-18 tahun. Mayoritas terjadi pada anak balita usia 1–5 tahun.


”GGAPA ini merupakan  penyakit gangguan ginjal yang belum diketahui penyebabnya,” ujarnya.


Erwin menuturkan, gejalanya berupa penurunan volume/frekuensi urine (oliguria) atau tidak ada urine/tidak kencing sama sekali (anuria). “Disertai atau tidak disertai dengan gejala demam/gejala prodromal lain (batuk, pilek, sesak, muntah, diare),” ungkapnya.


Ia berpesan, apabila ada anak dengan gejala tersebut segera periksa ke dokter. Demikian juga kalau kencingnya tidak ada masalah, tapi ada gejala flu, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. ”Jangan sampai terjadi gejala lanjut berupa oliguria maupun anuria,” katanya.


Erwin mengimbau kepada seluruh  masyarakat Jawa Timur bila terjadi sakit apapun pada anak, jangan diobati sendiri.


“Jangan minum obat sirup tanpa petunjuk dokter, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga bisa ditangani sejak awal,” tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru