• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Tertimpa Musibah? Perbanyak Membaca Doa Ini

Tertimpa Musibah? Perbanyak Membaca Doa Ini
Saat tertimpa musibah, disarankan membaca doa ini. (Foto: NUOJ/NU Network)
Saat tertimpa musibah, disarankan membaca doa ini. (Foto: NUOJ/NU Network)

Hidup layaknya roda pedati. Suatu ketika ada di atas, namun dalam waktu yang tidak lama ternyata berada di bawah. Baru beberapa saat tersenyum ceria diiringi tawa, tetapi dalam hitungan detika berujung tangis dan air mata. 


Kendati demikian, umat Islam diharapkan tetap menjaga semangat hidup dengan terus optimis, apalagi saat dilanda musibah. Bahwa tidak ada penderitaan yang abadi, demikian pula sebaiknya. 


Musibah atau anugerah selalu hadir dalam kehidupan manusia. Entah besar maupun kecil. Lazimnya musibah diidentikkan dengan hal-hal buruk yang merugikan, sementara anugerah adalah hal-hal baik yang menguntungkan kita. Sejatinya, predikat "baik-buruk" atau "untung-rugi" bukan terletak pada jenis peristiwa atau sesuatu yang kita terima melainkan bentuk sikap kita saat merespons peristiwa atau sesuatu tersebut. 


Dengan bahasa lain, musibah kadang menjadi anugerah bagi orang tertentu namun tidak bagi orang lain, sementara anugerah  justru menjelma musibah bagi sekelompok orang tapi tidak bagi orang lainnya. 


Rasulullah mengajarkan, saat kita tertimpa musibah agar membaca doa berikut ini: 


 إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها


Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ. 


Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya. 


Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan bahwa barang siapa membaca doa tersebut, niscaya Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya. (Lihat: Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir) 


Musibah, meski berwujud dalam satu bentuk, bisa dimaknai dalam berbagai sudut pandang. Musibah dapat diartikan sebagai adzab atau peringatan atau sebagai ujian atau cobaan. Cara memahami musibah dari perspektif pertama ini lebih utama karena dapat menimbulkan introspeksi (muhasabah), yang mendorong manusia mengoreksi kekurangan-kekurangannya lalu berusaha memperbaiki diri. 

 

Artikel diambil dariDoa saat Tertimpa Musibah


Redaksi doa di atas memberi pesan tentang hakikat kepemilikan yang seluruhnya dikembalikan kepada Allah sebagai pemilik sejati. Juga tentang ajaran bahwa segenap musibah tak ada yang sia-sia, bahkan bisa berpahala bila si penerima musibah mampu menyikapinya secara tepat. Doa tersebut juga mengandung optimisme, ditandai dengan harapan kepada Tuhan akan karunia pengganti yang lebih baik. 


Keislaman Terbaru