• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Disinggung Netizen Bukan Marga Habaib, Ini Respons Veve Zulfikar

Disinggung Netizen Bukan Marga Habaib, Ini Respons Veve Zulfikar
Veve Zulfikar saat foto bersama Habib Luthfi bin Yahya. (Foto: Istimewa)
Veve Zulfikar saat foto bersama Habib Luthfi bin Yahya. (Foto: Istimewa)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Veryal Eisha Aqila Zulfikar atau Veve Zulfikar baru-baru ini disebut bukan termasuk marga habaib oleh seorang netizen dengan akun Instagram @hny24_07. Dikatakan, bahwa keturunan Basyaiban di Indonesia yang tersemat pada ayah Veve Zulfikar diragukan keasliannya.

 

Merespons hal itu, Veve Zulfikar mengatakan dirinya anak dari Miqdar Zulfikar Basyaiban yang lahir di bumi Nusantara, suku Jawa, dan cinta dengan Indonesia. Veve pun mengaku bahwa dirinya bukan 100 persen keturunan Arab, namun ada campuran pribumi.

 

“Maaf ya, saya memang bukan 100 persen (keturunan) Arab. Ada campuran gula Jawanya. Makanya, manisnya agak gimana gitu,” tulis Veve dalam postingan Instagramnya, Kamis (20/01/2022).

 

Pelantun lagu-lagu religi itu pun menjelaskan, sekitar tahun 1660-an kakek buyutnya, Sayyid Abdurrohman bersama ayahnya, Sayyid Abdurrohim bin Abdulloh As-Sa’di Al-Jibawi Al-Idrisi datang dari Hijaz (Mekkah) ke Indonesia dengan niat untuk berdakwah.

 

Dalam perjalanannya, kakek buyutnya tersebut akhirnya menikah dengan perempuan Jawa, hingga menghasilkan banyak keturunan sampai ke Veve Zulfikar. “Saat itu, beliau masih jomblo dan pada akhirnya menikah dengan gadis pribumi,” terang Veve Zulfikar.

 

Veve pun menjelaskan terkait marga Basyaiban Al-Idrisi. Disebutkan, bahwa marga tersebut bukan Ba Alawi dan bukan golongan habaib dari Yaman. 

 

“Dan nggak ada hubungan sama sekali dengan Rabithah Alawiyah. Beda dengan Basyaiban Ba Alawi Al-Yamani,” terangnya.

 

Menurut Veve, keluarga Basyaiban Al-Idrisi ialah dari golongan As-Saadah Al-Asyroof dari Al-Adaarisah. Yaitu golongan Sayyid Syarif, keturunan Sayyidina Hasan di Maroko dari jalur As-Sayyid As-Syarif Sa’dulloh As-Syahir bin Syaiban Al-Hasani Tunisia.

 

“Makanya keluarga besar kami tercatatnya di Naqobah As-Saadah Al-Asyroof, sebuah persatuan para Sayyid dan Syarif Internasional di negara leluhur kami berasal. Bukan di Rabithah Alawiyah, Karena Rabithah Alawiyah hanya mencatat keturunan keluarga Ba Alawi,” ucapnya.

 

Veve pun mengatakan, bahwa dirinya tidak tidak pernah meminta untuk dipanggil Syarifah atau Sayyidah atau apapun. Justru ia mengaku bangga dan bahagia bisa hidup rukun berdampingan dangan siapa pun di Indonesia tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, dan golongan.

 

“Dan tanpa menonjolkan nasab. Apalagi gila kewibawaan dengan menonjolkan nasab dan menjatuhkan nasab orang lain,” tegasnya.

 

Menurutnya, jika ingin berwibawa hendaknya dihiasi dengan ilmu dan adab atau akhlak. Bukan dengan nasab atau keturunan. Menurutnya, nasab itu ada di darah, bukan di wajah, apalagi di jubah.

 

“Kita terlahir dari nasab apapun, keturunan siapapun, itu adalah anugerah dari Allah yang harus disyukuri. Makanya, dalam Al-Qur’an sudah jelas, orang yang mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa,” katanya.

  

Ia pun mengajak agar bersama-sama menciptakan perdamaian di Indonesia, tanpa membeda-bedakan golongan tertentu. “Mari kita ciptakan perdamaian dan kasih sayang di negeri kita tercinta ini tanpa membeda-bedakan,” tandasnya.


Metropolis Terbaru