Dluafa Wafat, NU Krian Sidoarjo Bantu Pemulasaraan dan Ambulans Gratis
Selasa, 10 Agustus 2021 | 09:00 WIB
Yuli Riyanto
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Efektivitas pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo tidak lepas dari peran serta masyarakat. Tidak terkecuali peran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Krian Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu perannya dengan membantu proses pemulasaraan jenazah, penyediaan peti jenazah dan ambulans gratis bagi seorang dluafa warga Dusun Kasak, Desa Terungkulon, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Ahad (08/08/2021).
“Kami mengantar jenazah Ibu Sumiyatun ke pemakaman umum di daerah Surabaya sesuai alamat KTP-nya dengan protokol Covid-19,” ujar Ketua Satgas Covid-19 MWCNU Krian H Moch Saichu.
Menurut H Saichu, hal itu dilakukan setelah melakukan koordinasi dan sinergi dengan Camat Krian, Pemerintah Desa (Pemdes) Terungkulon, dan warga setempat.
“Peran Satgas Covid-19 MWCNU Krian dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dilakukan dengan baik,” ujar pria yang juga Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWCNU Krian tersebut, Senin (09/08/2021).
Di antaranya adalah mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah yang diadakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo dan layanan ambulans bagi umat. Tidak hanya itu, hingga saat ini pihaknya terus menyalurkan paket pulih isoman, berupa multi vitamin, masker, buah-buahan dan bahan pokok.
“Bahkan sebelumnya kami juga telah melakukan penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum dan aset NU seperti masjid, mushala, pesantren dan sekolah. Selanjutnya juga membagikan masker, handsanitizer, dan tempat cuci tangan,” kata H Saichu.
Sementara itu, salah satu petugas pemulasaraan jenazah, Miftakhul Jannah mengungkapkan, bahwa kesediaannya untuk membantu warga yang membutuhkan merupakan panggilan jiwa.
“Kami merasa terpanggil untuk bisa membantu sesama, sebagai bentuk kepedulian Nahdlatul Ulama kepada umat,” ungkapnya.
Hasan, anak almarhumah yang juga tinggal bersama dalam satu kamar kos dengan ibunya itu menceritakan, bahwa ibunya telah sakit beberapa hari dengan gejala demam dan sesak nafas. Belum sempat dibawa ke rumah sakit karena faktor ekonomi.
“Terima kasih NU dan bapak/ibu yang telah membantu ibu saya. Mulai pemulasaraan, menyediakan peti, dan ambulans yang mengantar jenazah ke pemakaman di Surabaya,” katanya.
Editor: A Habiburrahman
Terpopuler
1
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
2
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
3
KH Anwar Iskandar Raih Bintang Mahaputera Pratama dari Presiden Prabowo
4
Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Mahaputra untuk KH Miftachul Akhyar dan Sejumlah Tokoh NU
5
Menelusuri Ajaran Al-Qur'an dalam Pancasila
6
UNU Blitar Meriahkan BEN Carnival 2025, Tampilkan Tari Moyo
Terkini
Lihat Semua