• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Fatayat NU Jatim Bimtek Program Percepatan Penurunan Angka Stunting

Fatayat NU Jatim Bimtek Program Percepatan Penurunan Angka Stunting
Bimtek program penguatan penurunan angka stunting oleh PW Fatayat NU Jatim. (Foto: NOJ/kominfo.jatimprov.go.id)
Bimtek program penguatan penurunan angka stunting oleh PW Fatayat NU Jatim. (Foto: NOJ/kominfo.jatimprov.go.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Program The United States Agency for International Development dengan Program Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat (Usaid Erat) menggelar kegiatan Fasilitasi Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pengembangan Kapasitas Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Kamis (28/12/2023). 


Tujuan diadakannya kegiatan Bimtek ini yaitu untuk mengidentifikasi Monev yang telah dilakukan oleh masing-masing OPD dalam bidang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Jawa Timur dan untuk penyusunan maupun sinkronisasi timeline Monev masing-masing bidang SDM, SDA, sarana prasarana serta penganggaran dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.


Wakil Ketua Bidang Kesehatan PW Fatayat NU Jatim, Eli Rosida menyampaikan, Bimtek ini merupakan kegiatan hasil kerja sama Fatayat NU dengan LP3IS dan Usaid Erat. 


“Kegiatan ini diadakan untuk penurunan angka stunting di Jatim. Sebenarnya di Jatim ada lima titik, yakni Lamongan, Kabupaten Blitar, Banyuwagi, Sumenep dan Sidoarjo. Lima titik itu adalah lokus untuk penurunan stunting,” ujarnya.


Eli memfasilitasi Bimtek dan pengembangan kapasitas dalam monitoring dan evaluasi program percepatan penurunan angka stunting di Jatim bagaimana tata kelola program pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting.


Melalui kegiatan ini, ke depan hasil yang diharapkan adalah pengembangan kapasitas dan monev itu ada hasil yang bisa dikerjakan bersama. “Karena setiap kegiatan pasti punya monev masing-masing. Tapi ini monev yang terintegrasi satu data yang dimiliki pemerintah kabupaten/kota setempat,” terangnya. 


Sementara perwakilan Tim Usaid Erat, Ihsan mengatakan, penurunan stunting di Jatim itu bisa dinyatakan berhasil atau tidak ketika bisa melakukan Monev secara cermat. Dengan demikian kegiatan ini diadakan agar upaya-upaya yang sudah tepat sasaran atau belum sudah mempunyai target-target tercapai atau tidak.


“Tentu ini semua akan berimplikasi terhadap apa yang akan kita lakukan terhadap tata kelola percepatan penurunan angka stunting,” katanya. 


Jika berbicara tentang Monev, Ihsan menilai, tentu di dalamnya akan dilakukan pengukuran sejauh mana relevansi program kegiatan itu berjalan dengan efektif, efisien, berdampak dan sustainable. 


“Tentu ini semua membutuhkan kecermatan, pengetahuan, keterampilan, dan tindakan nyata agar apa yang kita lakukan itu berdampak,” jelasnya. 


Ihsan menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan output yang dihasilkan ialah adanya gambaran Monev OPD terkait inventaris, kegiatan bagi TPPS dalam upaya percepatan penurunan stunting, dan usulan timeline masing-masing bidang dalam penurunan stunting.


Diketahui, kegiatan Bimtek ini juga menghadirkan beberapa orang pembicara yakni Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AK Jatim, Siti Cholishoh dan Sekretaris BKKBN Jatim, Nyigit Wudi Amini.


Metropolis Terbaru