• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Guru Aswaja di Madrasah Aliyah Sidoarjo Ikuti ToT Modul Aswaja

Guru Aswaja di Madrasah Aliyah Sidoarjo Ikuti ToT Modul Aswaja
ToT Guru Aswaja. (Foto: NOJ/Boy)
ToT Guru Aswaja. (Foto: NOJ/Boy)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Sidoarjo bersama PC Aswaja NU Center dan PC Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggelar Training of Trainer (ToT) bedah modul mata pelajarana Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dalam bingkai Kurikulum Merdeka. Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari pada Kamis (04/01/2024) di kantor LP Ma’arif NU setempat.

 

Rangga Sa'adillah yang menjadi pemateri dari Aswaja NU Center Sidoarjo mengatakan sebelumnya bedah modul sudah dilaksanakan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dan di awal tahun 2024 dilaksanakan untuk guru Madrasah Aliyah (MA).

 

“Jadi modul mata pelajaran Aswaja yang kami susun ini sangat bermanfaat yaitu untuk penyesuaian kurikulum dari kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka,” katanya kepada NU Online Jatim, Jum’at (05/01/2024).

 

Oleh karenanya, di dalam modul Aswaja ini, tim sudah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Selain itu, di modul tersebut sudah ada materi yang menjadi pedoman bagi guru Aswaja. Sementara untuk konten pembelajaran, tim penyusun modul membebaskan guru agar berkreasi sendiri-sendiri dengan patokan CP dan ATP yang sudah ditentukan.

 

“Kami berharap guru yang sudah mengikuti ToT selama satu hari ini dapat menggunakan modul dengan baik, tepat dan maksimal,” ucapnya.

 

Menurutnya, mata pelajaran Aswaja saat ini seakan-akan diremehkan. Pria yang juga dosen di Sekolah Tingggi Agama Islam (STAI) Taswirul Afkar Surabaya tersebut menemukan di beberapa sekolah NU, Aswaja diampu oleh guru yang tidak punya kompetensi. Bahkan ada yang diambil dari guru lulusan olahraga dimana tidak mengerti sama sekali tentang Aswaja.

 

“Dengan adanya modul ini kami menekankan bahwa mata pelajaran Aswaja adalah pelajaran yang penting dan menempati porsi penanaman ideologi dan doktrin,” ujarnya.

 

Disebutkan salah satu acuan dalam modul ini adalah konstruktivisme. Yang mana pembelajaran itu merupakan konstruk dari peserta didik dan guru yang memiliki kecakapan dibidang pendidikan.

 

“Dengan model konstruktivisme modul ini tidak menjadi bahan yang paten tapi bisa berkembang sesuai minat bakat guru yang mengajar,” tandasnya.


Metropolis Terbaru