Guru Aswaja di Madrasah Aliyah Sidoarjo Ikuti ToT Modul Aswaja
Jumat, 5 Januari 2024 | 16:00 WIB
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Maāarif NU Sidoarjo bersama PC Aswaja NU Center dan PC Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggelarĀ Training of TrainerĀ (ToT)Ā bedah modul mata pelajarana Ahlussunnah Wal JamaahĀ (Aswaja) dalam bingkai Kurikulum Merdeka. Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari pada Kamis (04/01/2024) di kantor LP Maāarif NU setempat.
Rangga Sa'adillah yang menjadi pemateri dari Aswaja NU Center Sidoarjo mengatakan sebelumnya bedah modul sudah dilaksanakan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dan di awal tahun 2024 dilaksanakan untuk guru Madrasah Aliyah (MA).
āJadi modul mata pelajaran Aswaja yang kami susun ini sangat bermanfaat yaitu untuk penyesuaian kurikulum dari kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka,ā katanya kepada NU Online Jatim, Jumāat (05/01/2024).
Oleh karenanya, di dalam modul Aswaja ini, tim sudah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Selain itu, di modul tersebut sudah ada materi yang menjadi pedoman bagi guru Aswaja. Sementara untuk konten pembelajaran, tim penyusun modul membebaskan guru agar berkreasi sendiri-sendiri dengan patokan CP dan ATP yang sudah ditentukan.
āKami berharap guru yang sudah mengikuti ToT selama satu hari ini dapat menggunakan modul dengan baik, tepat dan maksimal,ā ucapnya.
Menurutnya, mata pelajaranĀ Aswaja saat ini seakan-akan diremehkan. Pria yang juga dosen di Sekolah Tingggi Agama Islam (STAI) Taswirul Afkar SurabayaĀ tersebut menemukan di beberapa sekolah NU,Ā Aswaja diampu oleh guru yang tidak punya kompetensi. Bahkan ada yang diambil dari guruĀ lulusan olahraga dimana tidak mengerti sama sekali tentang Aswaja.
āDengan adanya modul ini kami menekankan bahwa mata pelajaranĀ Aswaja adalah pelajaran yang penting dan menempati porsi penanaman ideologi dan doktrin,ā ujarnya.
Disebutkan salah satu acuan dalam modul ini adalah konstruktivisme. Yang mana pembelajaran itu merupakan konstruk dari peserta didik dan guru yang memiliki kecakapan dibidang pendidikan.
āDengan model konstruktivisme modul ini tidak menjadi bahan yang paten tapi bisa berkembang sesuai minat bakat guru yang mengajar,ā tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Hati dengan 7 Perbuatan
2
Mensos Gandeng PPATK Telusuri Penerima Bansos Terindikasi Main Judol
3
Pesantren Bebas Kekerasan: Nawaning Nusantara Siapkan Satgas dan Edukasi Seksual
4
Distribusikan Benih Padi, Langkah Ansor Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
5
Garda Fatayat NU Jatim Terima 100 Bibit Tanaman dari BPBD untuk Dukung Ketahanan Pangan
6
5 Dosen UIN KHAS Jember Ikut Terlibat dalam Penyusunan Raperda MDT
Terkini
Lihat Semua