• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Gus Aziz Ungkap Penggunaan Teknologi Harus Didasari Prinsip yang Gigih

Gus Aziz Ungkap Penggunaan Teknologi Harus Didasari Prinsip yang Gigih
Gus Abdul Aziz Idris. (Foto: NOJ/Charline)
Gus Abdul Aziz Idris. (Foto: NOJ/Charline)

Surabaya, NU Online Jatim

Perkembangan teknologi saat ini berjalan dengan sangat cepat. Masyarakat dari semua kalangan juga dituntut untuk memahami teknologi sebagai upaya eksistensi hidup. Hal itu juga yang dirasakan oleh para santri.

 

Gus Abdul Aziz Idris, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan mengatakan bahwa tantangan santri saat ini adalah teknologi yang seperti pisau bermata dua. 

 

“Tantangan bagi santri saat ini adalah teknologi itu sendiri. Maksudnya apa? Teknologi ini bak pisau bermata dua. Bisa sisi positif atau sisi negatif, tergantung yang memakai teknologi itu seperti apa,” katanya.

 

Pria yang biasanya dipanggil Gus Aziz ini menuturkan bahwa teknologi juga bisa membantu dan menjadi penghalang bagi penggunanya.

 

“Jadi teknologi ini membantu sekaligus penghalang. Jadi hati-hati, ya. Santri tetap harus berhati-hati dengan yang namanya teknologi ini,” tuturnya.

 

Dirinya berpesan bahwa penggunanya harus mempunyai prinsip yang gigih dan tidak boleh bergeser.

 

“Yang penting punya prinsip dan tidak boleh berubah. Jadi silakan menggunakan teknologi, yang penting didasari oleh hal-hal positif,” ungkapnya.

 

Ia pun mewanti-wanti para santri untuk menggunakan teknologi dengan ilmu yang dimiliki.

 

“Jadi kalau santri memang mau menggunakan teknologi, terapkan ilmu yang dimiliki. Jangan gunakan dengan nafsumu. Apalagi dengan dengan akalmu yang kosong, dalam artian tidak punya pengetahuan,” ucapnya.

 

Dalam bertahan di era milenial, menurut Gus Aziz santri harus memiliki ilmu yang lebih tinggi dari alatnya agar tidak kalah dan habis ilmunya.

 

“Harus diimbangi ilmunya, harus lebih tinggi dari teknologi dan alatnya. Kalau tidak, bakalan dilindas, dikalahkan, dan akhirnya habis ilmunya dan tidak terpakai lagi,” pungkasnya.

 

Penulis: Charline


Metropolis Terbaru