• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Gus Iqdam Ingatkan Anak Yatim Bukan Ajang untuk Dipertontonkan

Gus Iqdam Ingatkan Anak Yatim Bukan Ajang untuk Dipertontonkan
Agus Muhammad Iqdam Kholid. (Foto: NOJ/ISt)
Agus Muhammad Iqdam Kholid. (Foto: NOJ/ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Santunan anak yatim menjadi amalan yang banyak dilakukan di bulan Muharram. Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengimbau umat muslim untuk tidak mempertontonkan anak yatim saat penyerahan santunan.


“Jika ingin memberi santunan, anak-anak yatim itu dimasukkan saja ke dalam rumah, tidak usah dipertontonkan,” ujarnya dalam tayangan video di kanal youtube Kisah Lintas Dimensi yang ditonton Kamis (27/07/2023).


Gus Iqdam sangat menyayangkan, banyak pihak yang dengan sengaja menyuruh anak-anak yatim naik ke atas panggung saat penyerahan santunan. “Bahkan ada yang anak yatim itu disuruh membaca puisi ‘ibu…bapak…di mana engkau berada’, akhirnya mereka menangis teringat ibu bapaknya,” ucapnya.


Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah ini sangat mewanti-wanti untuk tidak melukai perasaan anak yatim di bulan yang mulia ini. “Justru keluarga dan orang-orang terdekatnya berusaha membuat mereka lupa, jadi janganlah kita malah mengungkit-ungkit orang tua mereka yang telah tiada,” ungkapnya.


Gus Iqdam mengingatkan, tujuan sebenarnya menyantuni anak yatim itu untuk membahagiakan mereka setelah bersedih karena kehilangan orang tuanya. Oleh karena itu, menyuruh mereka membacakan puisi yang bisa mengingatkan kembali perasaan kehilangan itu sangat tidak dianjurkan.


Ia juga mengutip hadits nabi yang menyatakan bahwa, Allah SWT akan melebarkan pintu neraka bagi mereka yang membuat anak yatim menangis, dan sebaliknya akan melebarkan pintu surga bagi mereka yang membuat anak yatim tertawa.


“Jadi, jika ada santunan kok anak yatimnya menangis, tujuan santunan itu tidak tercapai,” tegasnya.


Mempertontonkan anak yatim di atas panggung juga berpotensi membuat mereka menjadi minder dan rendah diri. “Ada anak yang setelah mendapat santunan tidak berani masuk sekolah selama sebulan gara-gara minder,” paparnya.


Menurutnya, jika memang butuh untuk bukti dokumentasi kepada donator, bisa dilakukan secara simbolik saja, tidak perlu semuanya dipanggil satu-satu dan disuruh naik ke atas panggung. Di sisi lain, Gus Iqdam juga mengimbau untuk mengisi momen bulan Muharram ini dengan memperbanyak dzikir dan muhasabah diri. Selain itu juga banyak mendatangi majelis-majelis ilmu.


Penulis: Bening Nuha Nirmala


Metropolis Terbaru