• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Gus Iqdam Jelaskan Keutamaan Berjamaah Shalat Isya dan Subuh

Gus Iqdam Jelaskan Keutamaan Berjamaah Shalat Isya dan Subuh
Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah, Agus Muhammad Iqdam Khalid atau Gus Iqdam. (Foto: NOJ/ ISt)
Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah, Agus Muhammad Iqdam Khalid atau Gus Iqdam. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah, Agus Muhammad Iqdam Khalid atau Gus Iqdam menjelaskan keutamaan berjamaah shalat Isya dan Subuh yang sering ditinggalkan oleh sebagian orang. Penegasan disampaikan saat ngaji rutin Majelis Sabilu Taubah yang tayang di kanal youtube Gus Iqdam Official ditonton pada Selasa (05/03/2024).

 

Gus Iqdam menjelaskan, berdasarkan riwayat Tirmidzi yang disandarkan pada sahabat Usman bin Affan, Usman pernah mendengarkan Nabi Muhammad SAW bersabda, bahwa siapa orang yang shalat Isya berjamaah maka orang tersebut akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang melakukan shalat separuh malam.

 

“Sedangkan orang yang melakukan shalat Isya dan Subuh secara berjamaah maka pahalanya sama dengan orang yang melakukan ibadah semalaman,” ujarnya.

 

Ia menjelaskan, bahwa tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik kecuali shalat Isya dan Subuh. Artinya, salah satu ciri-ciri orang munafik yaitu malas melakukan shalat Isya dan Subuh.

 

“Ciri orang munafik itu selalu menunda shalat Isya yang dianggap waktunya masih panjang, begitu juga shalat Subuh yang selalu ditunda dan mementingkan tidurnya,” ucapnya.

 

Menurutnya, setiap orang jika sudah mengetahui pahala berjamaah shalat Isya dan Subuh walaupun keadaannya hanya bisa berjalan dan merangkak pasti akan berjuang melakukannya. Artinya didalam ibadah tersebut tersimpan hikmah yang luar biasa.

 

“Maka dari itu kenapa orang-orang tua dulu ketika habis shalat Magrib tidak langsung pulang, namun tetap berdiam diri di masjid, karena mereka tidak ingin ketinggalan rakaat pertamanya shalat Isya. Apalagi hal ini memang sudah ada haditsnya,” jelas Gus Iqdam.

 

Ia menambahkan penjelasannya dengan menyebut hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Umar RA, bahwasanya orang yang shalat berjamaah selama 40 malam tidak terputus serta selalu menjumpai rakaat pertamanya imam, maka Allah akan mencatat orang tersebut selamat dari api neraka.

 

“Allah itu ternyata menyimpan banyak hikmah dari segala macam kebaikan yang telah diperintahkan, baik diperintahkan Rasulullah ataupun langsung dari Allah. Artinya orang itu jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun sebab kebaikan tersebut pasti akan kembali pada diri kita walaupun tidak dari orang yang pernah kamu perlakukan dengan baik,” pungkasnya.

 

Penulis: Khusnia Evi Safitri


Metropolis Terbaru