• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Gus Yahya: Jangan Ada Calon Presiden dan Wakil Presiden Mengatasnamakan NU

Gus Yahya: Jangan Ada Calon Presiden dan Wakil Presiden Mengatasnamakan NU
Ketua Umum PBNU saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait calon presiden dan wakil presiden. (Foto: NOJ/NU Network)
Ketua Umum PBNU saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait calon presiden dan wakil presiden. (Foto: NOJ/NU Network)

Jakarta, NU Online Jatim

Tensi politik di Tanah Air semakin memanas menjelang dideklarasikannya pasangan calon presiden dan wakil presiden. Karenanya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memastikan tidak ada satupun calon presiden atau wakil presiden atas nama NU.


“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon itu atas nama kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri bukan atas nama NU,” kata Gus Yahya dalam keterangan persnya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Sabtu (02/09/2023).


Lebih lanjut, Gus Yahya mengemukakan bahwa secara struktural, NU maupun sejumlah kiai juga tidak akan memberikan dukungan ke calon tertentu.


“Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden,” tegas Gus Yahya.


Dikemukakannya, kalaupun ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, maka dirinya mempersilakan untuk bisa berjuang melalui partai politik, bukan lewat NU.


“Orang tahu NU ini punya banyak sekali warga. Survei Alvara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU,” kata dia.


Saat ini, warga NU juga sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.


“Mindset NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). Ini menghina sekali padahal warga NU sudah cerdas mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana kemari,” kata dia.


Di ujung keterangan, Gus Yahya juga memastikan bahwa keputusan Muktamar bahwa NU sebagai lembaga.


“Tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik,” tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru