• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Gus Yahya: Program NU Harus Dirasa Manfaatnya hingga Tingkat Keluarga

Gus Yahya: Program NU Harus Dirasa Manfaatnya hingga Tingkat Keluarga
Gus Yahya, Ketum PBNU saat memberi sambutan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (16/02/2023). (Foto: NOJ/MR)
Gus Yahya, Ketum PBNU saat memberi sambutan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (16/02/2023). (Foto: NOJ/MR)

Jombang, NU Online Jatim

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, bahwa program-program NU harus dirasakan manfaatnya hingga tingkat keluarga. Hal tersebut karena kehidupan yang baik dimulai dari keluarga yang baik pula.


“Semua agenda NU itu harus bisa dilihat dan dirasakan dampaknya hingga pada tingkat keluarga,” ujar Gus Yahya saat sambutan dalam Tasyakuran 1 Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh NU yang dipusatkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Kamis (16/02/2023) malam. 


Dirinya menyebutkan, bahwa PBNU melakukan kerja sama dengan pemerintah dan non-pemerintah. Hal tersebut dilakukan untuk membangun kebermanfaatan di sejumlah bidang.


“Kita punya kerja sama dengan kementerian dan non-pemerintah dalam aturan organisasi,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang itu.


Menurut Gus Yahya, kegiatan-kegiatan tersebut nantinya akan diproyeksikan ke tingkatan kepengurusan di bawah, mulai dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) hingga struktur organisasi di Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU). 


“Nanti yang akan melaksanakan PCNU hingga Ranting NU. PBNU hanya akan melakukan koordinasi,” terang Gus Yahya.


Menurutnya, hal itu dilakukan sebab pihaknya ingin apa yang menjadi agenda NU dapat terasa manfaatnya oleh warga NU dan masyarakat luas. Bahkan, manfaat tersebut penting dirasakan manfaatnya hingga tingkat keluarga.


“Kalau punya program ekonomi, keluarga harus merasakan dampaknya. Termasuk bidang pendidikan, agama, dan bidang kemasyarakatan lainnya, ini semua harus dirasakan dampaknya hingga tingkat keluarga,” tegasnya.


Gus Yahya yang baru memperoleh gelar Doktor Honoris Causa (HC) itu menyebutkan, sebenarnya sudah ada soft launching di Jawa Timur beberapa waktu lalu terkait agenda kemaslahatan keluarga.


“Itu untuk memberitahukan kepada MWCNU-MWCNU tentang agenda kemaslahatan keluarga itu. Dan, kepada teman-teman di PWNU dan PCNU siap-siap untuk capek, karena akan disuruh-suruh oleh PBNU,” katanya.


Dikatakan oleh Gus Yahya, selama perjalanan satu tahun yang tidak masuk akal dan di luar batas normal tersebut ia banyak diusung suwuk atau doa-doa para masyayikh dan kiai. Karena tanpa doa-doa tersebut apa yang direncanakan tidak akan berjalan.


“Dan ke depan kami masih butuh suwuk yang lebih banyak lagi untuk menjalankan kerja-kerja organisasi,” pungkasnya.


Diketahui, hadir dalam kesempatan itu di antaranya Mustasyar PBNU KH Nurul Huda Djazuli, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, dan KH Ali Akbar Marbun.


Hadir pula Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, dan lainnya. Agenda tersebut diikuti jajaran PBNU, PWNU se Pulau Jawa, serta Rais dan Ketua PCNU se Jatim.


Matraman Terbaru