Metropolis

Gus Yani Kader LPPNU Nakhodai DPD Pemuda Tani Jatim

Jumat, 11 Oktober 2024 | 19:00 WIB

Gus Yani Kader LPPNU Nakhodai DPD Pemuda Tani Jatim

Ghufron Ahmad Yani. (Foto: NOJ/ist)

Surabaya, NU Online Jatim

DPD Pemuda Tani Indonesia Jawa Timur resmi dilantik setelah melewati Musdalub yang dihadiri oleh 26 DPC Pemuda Tani se-Jawa Timur, Jumat (11/10/2024). Terpilih secara aklamasi Ghufron Ahmad Yani sebagai nakhoda baru organisasi sayap Pemuda Tani HKTI Jawa Timur. Pria yang akrab disapa Gus Yani ini sebelumnya juga dilantik sebagai Wakil Ketua yang membidangi Pemuda Tani HKTI Jawa Timur pada tanggal 2 Oktober 24 di Hotel Vasa Surabaya.

 

Sosok Gus Yani bukan orang baru pada sektor pertanian. Di samping sebagai pelaku usaha pertanian, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Timur periode 2018-2024.

 

Ia mengatakan pertanian tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. 

 

"Saya ini lahir dan dibesarkan dari keluarga petani, hidup saya sudah akrab dengan sawah, kebun dan peternakan sejak masih SD. Fitrah hati saya memang tidak bisa dipisahkan dari pertanian secara umum,” katanya saat ditemui pada awak media di arena Musdalub DPD Pemuda Tani Jatim.

 

"Kebetulan hari ini Jum'at semoga tercurah barakahnya. Dan bulan Oktober adalah bulan perjuangan termasuk sebentar lagi kita akan menyongsong Hari Santri. Artinya pemuda harus menjadi motor perjuangan termasuk perjuangan sektor pangan. Ingat No Farm No Food, No Food No Future,” jelasnya.

 

Menurut Gus Yani saat ini para pemuda enggan untuk bertani dan cenderung mengalami penurunan minat di sektor pertanian. 

 

“Kita di Jawa Timur setiap 10 tahun kehilangan 1,3 juta keluarga usaha tani, dan 80 persen petani kita usianya sudah di atas 45 tahun. Ini harus dipikirkan bersama oleh seluruh stakeholder pertanian khususnya Pemuda Tani,” terangnya.

 

"Kita harus menawarkan sesuatu yang menarik bagi kalangan milenial dan Gen-Z. Di negara-negara maju kelompok petani adalah kelas masyarakat tinggi, maka sebaiknya diksi istilah petani dirubah menjadi agribisnis. Label ini menjadi penting untuk sebuah kebangaan,” ungkapnya.

 

Menurutnya, kalangan muda enggan bertani karena terstigma kumal dan kotor. Maka desain pertanian ke depan harus mengedepankan teknologi.

 

"Para milenial dan Gen-Z ini malu kalau harus ke sawah karena kotor dan tidak glowing, maka harus berubah dari pertanian konvensional menjadi pertanian berbasis teknologi, baik mekanisasi maupun bioteknologi. Pemuda harus berkarya dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi saat ini. Ciptakan piranti pertanian modern melalui temuan-temuan berbasis digital, Insyaallah nanti akan menarik,” ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua DPD HKTI Jawa Timur H Arum Sabil menyampaikan ucapan selamat atas Pelantikan DPC Pemuda Tani se-Jawa Timur dan DPD Pemuda Tani Jawa Timur.

 

Dalam ucapannya Abah Arum begitu biasa disapa mengutip pidato Bung Karno.

 

"Selamat kepada DPC Pemuda Tani HKTI se-Jawa Timur dan DPD Pemuda Tani Jawa Timur yang telah dilantik. Bung Karno pernah mengatakan beri aku 1000 orang tua maka akan aku cabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda maka akan aku guncangan dunia,” ucapnya.

 

Menurutnya, pelantikan Pemuda Tani ini merupakan bagian dari konsolidasi organisasi HKTI Jawa Timur. “Pemuda Tani hatus melakukan temuan-temuan dan kajian-kajian baru sektor pertanian demi menyongsong Indonesia emas tahun 2045,” pungkasnya.