Mojokerto, NU Online Jatim
Pimpinan majelis ilmu dan dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta, Jawa Tengah, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus yang kerapkali disapa Habib Novel Alaydrus atau Habib Novel menjelaskan mengenai resep agar hidup manusia tidak sia-sia dan juga tidak mudah kecewa.
"Seringkali kita memikirkan hari esok dan masa depan bagaimana, akhirnya kita tidak bisa menikmati waktu saat ini. Hal itu akan membuat kita kehilangan momen, kehilangan rasa, nikmat, dan kehilangan kesadaran diri, itulah yang dikatakan lalai," ujarnya yang dikutip NU Online Jatim, pada Kamis (29/02/2024).
Menurutnya, di setiap waktu tugas seseorang hanya satu hal, yaitu memohon kepada Allah agar dijadikan hamba yg baik. Apa yang dilakukan saat ini dengan sebaik mungkin akan membuahkan hal-hal yang baik nantinya.
“Kalau kalian bersyukur, Allah akan tambah nikmatnya. Kalau kamu taat di setiap detik yang di kasih sama Allah, maka esok harimu akan dijamin oleh Allah SWT,” terangnya.
Habib yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Darul Lughah wad Dakwah, Raci, Pasuruan ini menyebut, banyak orang kehilangan nikmat karena tidak bisa menghentikan waktu. Menghentikan waktu disini maknanya adalah berfokus dengan apa yang dilakukan saat ini dan membiarkan waktu berjalan dengan semestinya.
"Jangan terlalu sibuk memikirkan bagaimana nanti. Kita belum tentu hidup sampai besok, jadi untuk apa harus berpikir hari esok. Nikmati hari ini untuk menambah ketakwaan pada Allah SWT,” jelasnya.
Habib Novel Alaydrus juga memberikan resep kedua, yaitu ikhlas berbuat baik karena Allah SWT. Contoh konsep berbuat baik yaitu ketika manusia berbuat baik karena taat kepada Allah maka itu sama dengan berbuat baik untuk dirinya sendiri. Mereka akan diberi pahala, diampuni dosa, di tutup aib, diangkat derajat, diberi kenyamanan hati, dan diberi nikmat yang luar biasa dunia dan akhirat oleh Allah SWT.
"Berbuat baiklah, jangan mengharap feedback atau balasan dari manusia, nanti akan kecewa dan lelah. Meskipun sering dikecewakan, jangan marah,” tandasnya.
Penulis: Nur Aini Rohmawati
