• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Memulai Hari dengan Bekerja, Berikut Bacaan saat di Atas Kendaraan

Memulai Hari dengan Bekerja, Berikut Bacaan saat di Atas Kendaraan
Saat berada di atas kendaraan sempatkan untuk membaca kalimat ini. (Foto: NOJ/MBl)
Saat berada di atas kendaraan sempatkan untuk membaca kalimat ini. (Foto: NOJ/MBl)

Hari Senin identik dengan waktu yang sibuk karena harus memulai dengan kegiatan harian. Ada yang harus bekerja,  ke sekolah maupun kampus, atau kegiatan lain. Dan untuk sampai ke lokasi tujuan, biasanya naik kendaraan umum atau pribadi.


Hal yang hendaknya dipahami saat melakukan perjalanan, hendaknya senantiasa ingat kepada Allah SWT. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, sehingga layak untuk meminta perlindungan selama menaiki kendaraan.


Karena, kebanyakan ketika berjalan kaki atau berkendaraan, manusia kerap lalai untuk menyebut asma Allah atau kalimat-kalimat suci yang mengandung keutamaan luar biasa. Dan sebagai pertimbangan, ada sahabat Rasulullah SAW yang melazimkan sebuah bacaan ringan ketika berdiam, berjalan kaki, atau berkendaraan.


Riwayat Ibnu Sinni dan Al-Baihaqi menceritakan bagaimana Rasulullah SAW ketika berperang di Tabuk diminta pulang kampung ke Madinah demi menshalatkan jenazah salah seorang sahabatnya, Muawiyah. Riwayat ini dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar pada bab zikir ketika di jalan.


Diceritakan bahwa malaikat Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika di Tabuk.


“Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah Al-Muzani (di Madinah),” kata Jibril.


Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk). Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Mekkah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah.


Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya:


“Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?”


“Muawiyah lazim membaca surat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki,” jawab Jibril. (Lihat: Al-Imam an-Nawawi, Al-Adzkar pada Hamisy Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman: 176).


Muhammad bin Alan As-Shiddiqi dalam syarah Al-Adzkar, Al-Futuhatur Rabbaniyyah menerangkan bahwa di belakang Jibril AS terdapat dua shaf malaikat ketika mereka menshalatkan jenazah sahabat Muawiyah bin Muawiyah. (Lihat: Muhammad bin Alan As-Shiddiqi, Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman: 177).


Seperti diketahui bahwa surat Al-Ikhlas adalah sebagai berikut

 

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١) اللَّهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)


Qul huwallâhu ahad. Allâhus shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan ahad.


Artinya: Katakanlah, ‘Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.


Dari kisah di atas, sudah selayaknya bagi kita yang akan memulai hari dengan bekerja dan kegiatan apapun untuk senantiasa membaca surat Al-Ikhlas saat di kendaraan. Harapannya, selama perjalanan kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan bisa selamat sampai tujuan. Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru